Peristiwa Daerah

Viral Konser Feskala di UM, Tanggung Utang Ratusan Juta

Donny

10 Februari 2023 23:18

1.5k dilihat

Viral Konser Feskala di UM, Tanggung Utang Ratusan Juta

Feskala UM yang digelar pada 14 November 2022 oleh BEM UM menyisakan hutang ratusan juta rupiah. Jumat (10/2/2023) (Twitter UM Menfess for SJP)

Kota Malang, SJP - Konser musik kembali menjadi trend di kalangan masyarakat setelah adanya pelonggaran pasca pandemi covid-19. Seperti yang digelar oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) bertajuk Festival Cakrawala atau Feskala.

Feskala merupakan konser musik yang diselenggarakan oleh BEM UM pada 14 November 2022 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang.

Acara ini menjadi perbincangan setelah diketahui adanya masalah yang diungkap ke publik melalui media sosial.

Awalnya tidak ada yang menyangka jika konser ini akan meninggalkan permasalahan. Namun hal itu mulai terlihat pasca penjualan tiket kegiatan tidak sesuai dengan target panitia.

Dari hasil informasi yang didapat Suarajatimpost.com melalui wawancara dengan salah satu panitia yang tidak berkenan disebutkan namanya, Selasa (8/2/2023), salah satu alasan tidak terpenuhinya target penjualan tiket adalah kurangnya perhitungan dalam pemilihan bintang tamu atau guest star.

"Memang dalam pemilihan Guest Star sangat problematis. Pasalnya ketua pelaksana kegiatan bersikukuh dengan pilihannya. Panitia lain sudah sempat menyarankan untuk ganti, tapi itu tidak digubris," tutur pria berusia 22 tahun tersebut.

Ia menyebutkan bahwa target awal panitia adalah kurang lebih 3500 tiket. Namun hanya terjual kurang lebih setengahnya sampai berlangsungnya konser.

"Kita kesusahan dalam penjualan tiket. Bahkan sampai berlangsungnya kegiatan hanya sekira 1500 an yang terjual," tambah pria yang juga pengurus BEM UM tersebut.

Karena penjualan tiket yang tidak sesuai dengan target awal, ditambah dengan atensi sponsor yang juga tidak banyak, membuat panitia pada akhirnya tidak bisa menutup pengeluaran keseluruhan kegiatan.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan Feskala mendadak menjadi perbincangan yang ramai terutama di kalangan mahasiswa pada awal 2023.

Dilansir dari media sosial Twitter, diketahui bahwa tagihan terakhir yang harus dilunasi panitia adalah sejumlah Rp205.750.000.

Besarnya nominal yang harus dilunasi tersebut kemudian menyebabkan banyak panitia keberatan. Bahkan beberapa panitia diketahui menghilang untuk menghindari tanggung jawab tersebut.

"Ketua pelaksananya saja sampai hari ini masih menghilang. Panitia dan volunteer jelas sangat keberatan mas untuk membayar itu," lanjut pria dengan inisial (SA) tersebut.

Terkait kejadian tersebut, pihak Universitas Negeri Malang sudah memberikan alternatif solusi seperti menjembatani komunikasi pihak vendor dengan orang tua panitia untuk menyelesaikan hutang kegiatan yang ada.

Di sisi lain, karena lambannya pelunasan hutang tersebut ada wacana jika panitia tidak mau melunasi hutang tersebut akan berdampak pada akademik mereka.

Bahkan lebih parahnya, (SA) mengatakan jika SKCK panitia akan tercoreng karena laporan dari pihak vendor ke kepolisian.
Hal itu dikarenakan pihak vendor telah mengantongi semua identitas panitia yang didapat mereka dari kampus.

"Iya, menurut hasil beberapa rapat ada wacana kalau ini akan berdampak pada akademik panitia dan sampai ancaman SKCK kita akan tercoreng," lanjutnya.

Sementara itu, dikonfirmasi oleh Suarajatimpost.com Jumat, (10/2/2023) pihak UM melalui Kasubdit Kesejahteraan, Kewirausahaan, Karir dan Alumni, Subur Hariono menanggapi jika wacana itu tidak benar adanya.

“Terkait sanksi akademik, itu hanya wacana, tidak akan berdampak apa-apa,” ujar Subur.

Ia mengatakan bahwa kesepakatan rapat terakhir bersama orang tua panitia dan pihak vendor sepakat ditempuh secara damai dan kekeluargaan.

Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa yang akan membuat kegiatan serupa di kemudian hari untuk lebih bijaksana.

“Intinya untuk pembelajaran, kami tidak akan melarang mahasiswa untuk melaksanakan festival serupa namun tetap harus bisa dipertanggung jawabkan, kalau berbahaya ya akan kami larang, tapi kalau tidak ya sudah. Hal ini bisa dijadikan pembelajaran para junior nantinya yang akan membuat festival serupa," ujarnya.

Sampai dengan adanya berita ini, pihak vendor masih belum memberikan keterangan apapun terkait dengan permasalahan tersebut. (Donny Maulana)

Editor: Vebriansyah