Peringati Hardiknas, Polinema Sukseskan Merdeka Belajar Prioritaskan Magang Industri
Polinema telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar melalui dengan perubahan kurikulum yang mengakomodir MBKM, disertai prioritas pada program magang industri.
Malang, SJP - Politeknik Negeri Malang (Polinema) turut memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kampus ini pun berkontribusi memajukan kualitas pendidikan. Salah satunya dengan sukseskan program Merdeka Belajar yang prioritaskan magang industri.
Dijelaskan oleh Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo ST MT, bahwa sejak diterapkan program kebijakan Merdeka Belajar 2020 lalu, kampus vokasi yang dipimpinnya telah mengimplementasikannya dengan berbagai penyesuaian. Diantaranya dengan perubahan kurikulum yang mengakomodir MBKM, disertai prioritas pada program magang industri.
"Karena Polinema bergerak di bidang pendidikan vokasi, maka sejak empat tahun lalu merekronstruksi kurikulum," ungkap Supriatna, Kamis (02/05).
Ia menuturkan pula, perubahan kurikulum khususnya pada program magang industri diploma IV dan sejenisnya dapat diakui dalam SKS.
Ia bersyukur pada 2023 Polinema mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan sebagai perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan MBKM terbanyak.
"Artinya kampus ini telah ikut menyukseskan Merdeka Belajar Kampus Merdeka hingga mendapat penghargaan dari Menteri," ucapnya.
Kemudian kampus ini juga mendapat kepercayaan untuk menggelar program kampus merdeka. Terdapat enam perguruan tinggi yang menyelenggarakan, sedangkan Polinema ditunjuk sebagai host atau tuan rumah. Ini merupakan suatu kebanggaan.
"Hal ini dapat dilihat jika Polinema memberikan kontribusi penuh dalam menyukseskan MBKM di tingkat Kementrian," tukas Supriatna.
Program MBKM di kampus ini dilakukan secara bertahap, diawali dengan pertukaran mahasiswa yang semakin diperbanyak. Kemudian pengakuan kredit, yang dilakukan dengan berbagai kampus di luar negeri.
Termasuk juga rintisan KKN di sekitar Kota Malang yang merupakan pilihan pola rekonstruksi kurikulum dan kredit transfer.
Dengan menggunakan pola kebijakan desa mitra yang dapat dijadikan sarana KKN termasuk pula dalam program ini agar karya mahasiswa dapat terhilirasasi kepada masyarakat sekitar.
Peran dosen dalam membuka jalan peluang menjaring desa mitra melalui pengabdian masyarakat ini dapat diikuti mahasiswa melalui kegiatan bakti sosial.
Ternyata program ini dapat ditindaklanjuti dengan menggelar program pengabdian internasioanal yakni dengan menggandeng kampus luar negeri. Termasuk dalam hal ini program Summer dan Immersion Camp.
"Lewat program ini Polinema berkontribusi membangun bangsa melalui pembangunan desa mitra," pungkas direktur kampus vokasi ini.(0)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?