Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen Kembali Jadi Role Model di Bidang Pengelolaan Sampah

Desa Sumerta Kaja lakukan studi banding ke Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen perihal pengolahan sampah yang ternyata kuncinya ada di keterlibatan masyarakat di dalam prosesnya.

06 May 2024 - 11:15
Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen Kembali Jadi Role Model di Bidang Pengelolaan Sampah
Aparatur Desa Sumerta Kaja saat melakukan kunjungan ke Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen Surabaya (Ryan/SJP)

Kota Surabaya, SJP - Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen Surabaya sudah dikenal sebagai role model untuk kampung maupun desa di wilayah Jawa Timur hingga nasional terkait urban farming dan pengolahan lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Kali ini giliran Desa Sumerta Kaja, Denpasar, Bali yang datang untuk melakukan studi banding dengan membawa setidaknya 33 aparatur Desa meliputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa, Kegiatan Peningkatan Kapasitas BPD dan Perangkat Desa (Perbekel, Perangkat Desa & Staf), TPS3R Sadu, juga Bumdes Amertha Jati.

I Gusti Ngurah Mayun selaku Kepala Desa (Kades) Sumerta Kaja menjelaskan bahwa kunjungan mereka ke Kampung Oase Ondomohen dimaksudkan untuk mencari inovasi dan perbandingan untuk diimplementasikan di desa mereka, terutama dalam sektor pengelolaan sampah.

"Apa yang ingin kita cari dan bawa dari sini itu banyak, terutama masalah sampah yang mana itu bukan hanya pihak Desa tetapi sampai Pemerintah Provinsi juga pusing terkait perkara ini," jelas Mayun, Senin (6/5).

Mayun membeberkan bahwa Desa Sumerta Kaja yang ia pimpin juga sudah memiliki TPS 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan telah melakukan pengumpulan hingga pengolahan sampah menjadi produk seperti kompos dan pelet, namun pihaknya mendapat kendala dalam pemasarannya.

"Terutama pelet yang kurang dalam pemasaran, namun itu tidak mengurangi semangat kami untuk tetap berusaha mencari solusi, salah satunya dengan melakukan kunjungan ke Ondomohen ini," terangnya.

Setelah melakukan kunjungan, ia mengungkapkan bahwa pembentukan UMKM dan strategi pemasaran dari Kampung Oase Ondomohen bisa untuk ditiru, hal ini juga ditujukan agar masyarakat Desa bisa mendapatkan pemasukan tambahan dari produk hasil olahan.

"Intinya kita fokus akan ke pengelolaan sampah dulu, karena jika lingkungan bersih maka otomatis akan mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi bersih juga," tandasnya.

Masih di lokasi yang sama, adapun Ir. Adi Candra, S.Si.,M.Si selaku Pembina Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen yang mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan bukti hasil jerih payah seluruh upaya warga desa dan publikasi dari media.

"Tentu saya mengapresiasi bagaimana mereka jauh-jauh menyebrang lautan untuk ke Surabaya, artinya mereka benar-benar ingin belajar mengenai pengelolaan sampah dan lingkungan yang memang merupakan isu strategis," terang Adi.

Adi menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam hal pengelolaan lingkungan, bahkan baginya berapapun anggaran yang dikeluarkan jika tidak mengikutsertakan masyarakat dalam prosesnya maka hasilnya tidak akan maksimal.

"Masyarakat adalah sumber terbesar dari sampah itu sendiri, maka pemilahan sampah dari sumber itu wajib, jika sudah ada pemilahan baru kita berbicara tentang pengelolaan dan pemanfaatan," jelasnya.

Dan setelah ada melewati proses pemanfaatan, Adi menyebut bahwa ada langkah terakhir yang sangat penting yaitu menjaga agar prosesnya terus berjalan secara keberlanjutan (sustainability).

"Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen bisa mapan dan sustain itu dikarenakan menerapkan kolaborasi Penta Helix, yakni melibatkan Pemerintah, media, masyarakat, dunia usaha serta yang paling penting adalah akademisi dan praktisi," sebut Adi. 

Adi merasa dengan modal tersebut, Kampung Wisata Edukasi Oase Ondomohen Surabaya mampu menjadi Role Model dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan seperti implementasi urban farming dan pengelolaan sampah.

"Proses untuk ke titik ini kita jatuh bangun dan penuh perjuangan, dan saya harap tamu yang melakukan kunjungan kesini bisa pulang dengan membawa rumus pasti dan menjadi karpet merah mereka untuk bisa mengembangkan daerah mereka," pesan Adi.

"Intinya untuk perihal pengelolaan sampah adalah kolaborasi dengan masyarakat, karena prinsip dari pemberdayaan adalah no one left behind, jadi jangan ada pihak yang ditinggalkan dalam prosesnya," pungkasnya

Sebagai informasi, Kampoeng Wisata Edukasi Oase Ondomohen ini terletak di jl. Ondomohen Magersari V, RT 08 RW 07 Kel. Ketabanag, Kec. Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur. (*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow