Dua Remaja di Jember Alami Gangguan Jiwa Gegara Kecanduan Game

Kedua remaja tersebut adalah kakak beradik tersebut dirujuk ke poli jiwa Patrang RSD.dr.Soebandi

05 May 2024 - 11:00
Dua Remaja di Jember Alami Gangguan Jiwa Gegara Kecanduan Game
Ilustrasi anak bermain gim (Ulum/SJP)

Kabupaten Jember SJP - Dua kakak beradik, gadis berinisial EW (19) dan adik laki-lakinya berinisial SA (17) di Jember alami depresi diduga kecanduan permainan online. 

"Iya main game, mobil legend itu. Sudah lama, ada 4 tahunan yang perempuan dan yang laki-laki 1 tahunan," kata SN, ibu dari kedua anak tersebut kepada wartawan Suara Jatim Post, Minggu (5/5).

Ibu kedua anak remaja itu menceritakan, jika beberapa tahun sebelumnya kedua anaknya normal seperti anak pada umumnya. 

"Dulu biasa, iya sekolah, iya ngaji. Sesudah lulus sekolah dasar ini sering main HP di rumah. Bangun tidur main HP berjam-jam di dalam kamar," ucapnya.  "Kadang main malam sendiri di kamar dan tidak keluar. Kalau keluar hanya makan, mandi saja dan melanjutkan aktivitas di dalam kamar." 

Lalu, ia terkejut saat kedua anak remaja ini menyadari mereka berdua tidak mengenal dirinya dan bahkan juga bapaknya. 

"Tahunya begini, tidak kenal sama saya. Siapa kamu, saya gak punya ibu, bilang gitu. Sama bapaknya iya juga, gak punya bapak katanya," akunya. 

Mengetahui kedua anaknya seperti itu, lalu ibu tersebut membawa anaknya ke puskesmas terdekat dan dirujuk ke RSD. dr. Soebandi Jember. 

"Katanya dokter di (RSD) Soebandi karena HP. Jadi sampai sekarang diberi obat syaraf," tuturnya. 

Mengetahui hal itu, petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas setempat, Ali Winoto menyampaikan, jika anak perempuannya itu mengalami depresi karena korban bullying di sekolahnya. 

"Seteleh itu saya rujuk ke poli jiwa Patrang (RSD.dr.Soebandi), setelah itu pengobatan di puskesmas," ujarnya. 

Sedangkan adiknya yang laki-laki, karena kecanduan main gadget, dan tidak mau keluar dari kamar akhirnya juga di rujuk ke RSD. dr. Soebandi. 

Jadi untuk saat ini, keduanya masih dalam pengawasan pihak puskesmas. Termasuk pengambilan obat dari rumah sakit. 

"Karena sebelumnya sempat putus pengobatan, jadi saya ambil alih. Karena orang tuanya sudah lansia dan tidak mampu," pungkasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow