Senin, 02 Oktober 2023
Ekonomi

Suka Duka Pebisnis Unggas Jenis Bebek di Sekarpuro Kabupaten Malang

profile
Ashril Hafid

07 September 2023 14:45

1.4k dilihat
Suka Duka Pebisnis Unggas Jenis Bebek di Sekarpuro Kabupaten Malang
Peternak bebek bernama Ponadi tunjukkan hasil telur yang ia ambil hari ini, Desa Sekarpuro Kab Malang 7/9/2023 (Foto : Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP — Tiga peternak bebek di area persawahan Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, manfaatkan lahan kosong sekira 15 meter persegi untuk pelihara ratusan hingga ribuan ekor bebek.

Jika di rata-rata peternak memiliki 200 ekor ras bebek jawa jenis petelur, maka bebek tersebut bisa memproduksi kurang lebih 100 butir telur per harinya.

Hal tersebut dikatakan Ponadi (79) sebagai peternak unggas yang ia mulai sejak puluhan tahun lalu.

Terlihat Ponidi bersama dua rekannya bernama Ma'in (66) dan Sutris (69) melepas bebek-bebek mereka sekira pukul 09.00 WIB untuk turun ke sawah.

Cara tersebut memang diakui Ponidi sebagai cara untuk menghemat pakan dan menunjang kesehatan bebek.

Terutama seperti musim panen padi kali ini ratusan bebek dilepas agar makan gabah atau bulir padi yang jatuh ke tanah.

"Kadang bebek yang kita angon (pelihara) dilepas ya makan binatang kecil, serangga air, cacing, keong hama," tutur Ponadi.

Diakui Ponidi sekira 40 puluhan tahun lalu ia memulai beternak bebek, suka duka dalam budidaya khususnya telur bebek ia rasakan selama kurun waktu tersebut.

"Tahun 1984 saya memulai untuk beternak bebek petelur, awal tahun 2023 ini saya merugi kurang lebih 20 juta," akuinya kepada suarajatimpost.com.

Hal tersebut belum sebanding dengan kerugian yang pernah juga ia alami sekira tahun 2008 ketika 2000 ekor bebek miliknya habis karena Aratan (Virus yang bisa sebabkan unggas mati mendadak).

Ponadi juga mengaku telur bebek yang dihasilkan ada yang di tetaskan namun lebih banyak dijual.

"Dulu saya dan teman-teman paling sering beli yang masih kecil (meri) usia 1 bulan harganya 12-15 an ribu dari Blitar," ucapnya.

Ia menjelaskan jika pihaknya dahulu sering membeli unggas sejak kecil, maka harus dipelihara hingga usia 5-6 bulan terlebih dahulu untuk siap bertelur, namun sekarang lebih memilih yang sudah siap bertelur dengan harga per ekor nya 70-80 ribu.

Di usianya yang sudah lanjut tersebut ia tetap gigih untuk menggeluti bisnis jenis ternak unggas ini, pun begitu ia menyadari jika dalam ketekunannya memang tak pernah sekalipun ia berbelok mencari bisnis lain, meskipun jika dilihat mereka (para peternak bebek) terkadang harus tidur di area lahan, agar ratusan bebek aman tidak dicuri maling.

"Saya dan teman-teman tiap hari tidur di sini, pernah dulu hilang sekira puluhan tiap malam jika nggak di jaga", tukasnya.

Bahkan ia mengaku jika pernah kehilangan 140 ekor dalam 1 malam.

"Yang penting itu, kita seneng saja melakukan setiap kerjaan, sehat dan seger waras," pungkasnya.

Ponadi dan temannya mengaku jika sampai hari ini masih bisa bertahan hidup sekaligus menafkahi keluarganya melalui bisnis ini.

Pria dengan 2 cicit ini juga mengaku jika ia bersama temannya beternak bebek sudah mendarah daging dari nenek moyangnya.

Meski tempat/lahan yang ia gunakan berpindah-pindah dan mengalami pasang surut keuntungan, pegiat bisnis telur bebek ini tak pernah bosan mengerjakan hal tersebut. (*)

Pewarta : Hafid
Editor : Noordin

Tags
Anda Sedang Membaca:

Suka Duka Pebisnis Unggas Jenis Bebek di Sekarpuro Kabupaten Malang

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT