Guru Besar Pertama Bidang Teknologi Pembelajaran Undika Sebut Pentingnya Metode Belajar Sesuai Generasi

Gaya belajar yang disesuaikan dengan lingkungan di tiap generasi akan akan melahirkan pembelajaran yang nyaman dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

04 May 2024 - 21:00
Guru Besar Pertama Bidang Teknologi Pembelajaran Undika Sebut Pentingnya Metode Belajar Sesuai Generasi
Prof Bambang Hariadi Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran Universitas Dinamika (Dok Undika/SJP)

Surabaya, SJP - Profesor Dr. Bambang Hariadi, M.Pd., seorang Guru Besar baru di Universitas Dinamika (Undika) mengemukakan gagasan tentang pentingnya metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, gaya belajar, dan perkembangan zaman pada setiap generasi. 

Gagasan tersebut ia sampaikan dalam orasi ilmiahnya yang berjudul ‘Pembelajaran yang Menyenangkan pada Setiap Generasi’ saat dirinya dikukuhkan sebagai Guru Besar pertama di bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran.

Menurut Dosen sekaligus Wakil Rektor III Universitas yang dulunya bernama STIKOM Surabaya itu, penyesuaian gaya belajar akan melahirkan pembelajaran yangnyaman dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Maka baginya perlu perancangan desain pembelajaran yang memanfaatkan suasana lingkungan dan teknologi yang sesuai dengan generasi peserta didik. 

“Sumber media pembelajaran generasi lampau dengan generasi sekarang sangat berbeda, dahulu saat mati lampu, generasi lampau masih bisa belajar dengan menggunakan lampu petromak," ujarnya (4/5).

"Hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh generasi sekarang, karena mengingat media pembelajaran saat ini mayoritas menggunakan sumber daya listrik,” imbuhnya.

Bambang juga menyoroti perbedaan pembelajaran antara generasi lampau dengan generasi saat ini, maka pendidik perlu menerapkan Smart Learning dengan ikut beradaptasi terhadap kemajuan teknologi untuk memberikan gaya pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak.

Sebagai contoh, pada tahun 2017 lalu Bambang bersama teman-temannya telah mengembangkan Learning Management System (LMS) seperti MoLearn untuk siswa SMA dan Brilian untuk mahasiswa. 

"Melalui MoLearn yang bisa diakses melalui web dan android, para siswa bisa mempelajari bahan-bahan ajar dan bisa melakukan ujian dari MoLearn,” kata Bambang.

"Pada tahun 2023, ‘Brilian’ dikembangkan menjadi Undika Futuristic Learning (UFL), dan dengan ini kita menerapkan pembelajaran blended dan hybrid learning, yang memudahkan mahasiswa untuk tetap mengikuti kelas dimana saja dan kapan saja,” ucap Bambang.

Dalam penutupnya, Bambang menegaskan bahwa pembelajaran yang nyaman adalah ketika para pendidik dapat memperhatikan karakteristik, gaya belajar, dan perkembangan zaman. 

“Diharapkan ketiga hal ini bisa menciptakan pembelajaran yang nyaman dan berujung pada peningkatan hasil belajar,” pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow