Ada Apa Dibalik ‘Kemesraan’ PDI Perjuangan Kabupaten Malang Dengan Golkar?
Abdul Qodir tambahkan komunikasi tersebut masih sebatas penjajakan kerjasama politik, sinkronisasi persepsi atas isu politik yang berkembang, serta yang tidak kalah penting terkait berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang, SJP- Beberapa kader PDI Perjuangan Kabupaten Malang dan Golkar telah lakukan komunikasi intensif secara diam-diam jelang perhelatan Pilkada serentak 2024.
Tentunya, PDI Perjuangan tidak hanya menjalin komunikasi dengan Golkar, tetapi sejumlah partai lain meski komunikasi dengan Golkar telah berprogres dengan bagus.
"Tentunya kami sudah mulai membangun komunikasi intensif dengan beberapa teman atau pejabat struktural partai politik salah satunya Golkar. Minggu kemarin kami ngopi bareng dengan teman dari Golkar, kebetulan dia pengurus DPD Golkar Jawa Timur, kebetulannya lagi dia ditemani beberapa pengurus dari DPD Golkar Kabupaten Malang," kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, Sabtu (4/5).
Abdul Qodir tambahkan komunikasi tersebut masih sebatas penjajakan kerjasama politik, sinkronisasi persepsi atas isu politik yang berkembang, serta yang tidak kalah penting terkait berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Kabupaten Malang.
"Dari diskusi kecil ini, kesimpulannya, kami memiliki cukup chemistry, bagaimana mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat dan solusi membangun Kabupaten Malang ke depan," ungkapnya.
Saat ditanya apakah ada pembahasan ataupun kesepakatan terkait sosok yang akan dicalonkan pada Pilkada Kabupaten Malang mendatang, Abdul Qodir bilang bahwa hal tersebut terlalu dini untuk dibicarakan.
"Obrolan kita belum sampai ke arah itu, tidak cukup 10 gelas kopi, butuh beberapa gelas lagi untuk sampai ke arah itu, lagian kalau PDI Perjuangan kan sudah diketahui bersama, ada 2 Kader Internal yang dimajukan sebagai Calon Bupati, yakni Petahana Abah Sanusi dan H. Gunawan keduanya saat ini masih sama sama berproses di DPP. Disamping itu toh Pilkadanya kan juga masih lama, jadi kami kira terlalu dini kita bicara soal pasangan calon yang akan kami usung, terpenting kita samakan persepsi dulu bicara kondisi masyarakat dan permasalahnya, lalu solusi solusi konkrit untuk mengatasinya, hal ini jauh lebih penting," kata pria yang namanya masuk dalam daftar penetapan anggota DPRD Kabupaten Malang terpilih 2024-2029 ini.
Menurutnya, komunikasi yang terjalin antara PDI Perjuangan dan Golkar itu dapat dimaknai sebagai pondasi untuk berdirinya sebuah bangunan yang kokoh.
"Selanjutnya,kita akan laporkan kepada DPP partai kita masing-masing, supaya komunikasi juga dibangun di level DPP, sehingga nanti dapat disepakati bersama bentuk dari bangunan kerjasama politik seperti apa, dan yang utama berpihak pada kepentingan rakyat Kabupaten Malang," ungkapnya.
Sebagai informasi, PDI Perjuangan di Kabupaten Malang adalah partai pemenang pada Pileg 14 Februari lalu dan berhasil merebut 13 kursi. Kemenangan partai berlambang banteng moncong putih tersebut juga sesuai dengan ketetapan KPU Kabupaten Malang nomor 1318 tahun 2024.
Sebenarnya, PDI Perjuangan Kabupaten Malang dapat mengusung calon sendiri pada Pilkada 27 November 2024 nanti tanpa sokongan koalisi berlandaskan Pasal 40 ayat 1 undang-undang nomor 10 tahun 2016.
"PDI Perjuangan sadar, sebagaimana yang diajarkan Ibu Ketua Umum Megawati Sukarnoputri, kepada kami, bahwa dalam membangun Kabupaten Malang harus berbasis gotong royong, politik gak bisa kemudian dilakukan sendiri sendiri, jadi kerjasama politik dengan partai lain suatu keniscayaan. PDI Perjuangan prinsipnya jelas, kami akan terus hadir dan berbuat yang terbaik untuk rakyat dengan segala permasalahan yang dihadapi," pungkas Abdul Qodir. (0)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?