Pemkot Mojokerto Dorong Masyarakat Sekitar Objek Wisata untuk Kelola Sampah

18 Januari 2023 19:24

KOTA MOJOKERTO - Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mendorong masyarakat yang berada di sekitar objek wisata untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Hal itu ia sampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2023 di kantor Kelurahan Kauman, Rabu (18/1/2023).
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita itu mengatakan, mengelola sampah merupakan wujud tanggung jawab masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar objek wisata.
"Kalau berbicara tentang pariwisata, jangan sampai kotor atau kumuh, biar orang tidak kapok datang ke sini lagi. Karena ketika kotor, kumuh, orang akan malas datang ke sini," ujar Ning Ita di hadapan para perangkat kelurahan serta perwakilan organisasi masyarakat.
Lebih lanjut, Ning Ita menegaskan, jika Kota Mojokerto mendatang akan tumbuh menjadi Kota Pariwisata. Oleh karena itu, bukan hanya infrasktruktur wisata yang menjadi daya tarik, tetapi juga kebersihan kawasan wisata.
"Tidak hanya infrastruktur fisik objek wisata, oleh-oleh khas UMKM, serta akomodasi memadai yang menjadi daya tarik wisatawan, melainkan juga kondisi Kota Mojokerto yang bersih dan nyaman," ujarnya.
Perihal mekanisme pengolahan sampah, Ning Ita mengajak masyarakat untuk kembali aktif dalam program Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto (Bapak Samerto).
Melalui Program Bapak Samerto, warga dapat menyetorkan sampah non organik yang telah dipilah ke bank sampah di masing-masing lingkungan. Hasil penjualan sampah tersebut nantinya digunakan untuk membayar PBB-P2.
"Sementara untuk sampah organiknya, bisa dimanfaatkan seperti yang dilakukan Kelurahan Prajurit Kulon, yang kemarin baru mendapat apresiasi tingkat nasional dari kementrian, IGA Awards 2022," jelasnya.
Tak hanya itu, Ning Ita juga menyampaikan, inovasi oleh Kelurahan Pajurit Kulon tersebut adalah Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting).
Melalui Gempa Genting ini, lanjut dia, sampah organik yang dihasilkan rumah tangga tidak berakhir percuma di TPA, melainkan berperan dalam upaya penurunan stunting di Kota Mojokerto.
"Yaitu, masyarakat wajib membawa sampah organik jika ingin mengurus pelayanan di kelurahan. Sampah diserahkan ke petugas untuk pakan ulat maggot," imbuhnya.
"Lalu, ulat maggot digunakan untuk pakan ikan yang dibudidayakan di bioflok. Hasil panen budidaya ikan nantinya akan dibagikan ke warga stunting," tandasnya. (Andy)
Editor: Vebriansyah
Tags
Pemkot Mojokerto Dorong Masyarakat Sekitar Objek Wisata untuk Kelola Sampah
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah