TPST Bumdes Tambakrejo Jebol, Bau Busuk Menyengat Picu Aksi Protes Warga

Akibat dari bau busuk dan tumpukan sampah yang tak terkendali dan jebolnya dinding tembok pembatas antara lokasi pembuangan dan pemukiman warga dapat menimbulkan penyakit bagi warga jika terjadi pembiaran berangsur dari hari ke hari dan tidak adanya solusi pihak pengelola.

07 May 2024 - 07:15
TPST Bumdes Tambakrejo Jebol, Bau Busuk Menyengat Picu Aksi Protes Warga
Lokasi TPST saat di blokade aksi protes warga akibat bau busuk menyengat tercium warga dan dinding tembok pembatas jebol antara lokasi pembuangan dan pemukiman. (Foto: dok/SJP)
TPST Bumdes Tambakrejo Jebol, Bau Busuk Menyengat Picu Aksi Protes Warga

Kabupaten Sidoarjo, SJP - Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) milik Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) wilayah Tambakrejo timbulkan bau busuk menyengat picu aksi protes puluhan warga lantaran batas tembok jebol berdekatan pemukiman warga tak kunjung perbaikan, Senin (6/5/2024).

Achmad Musonnep selaku perwakilan warga jelaskan aksi protes blokade TPST (5/5) yang dipicu oleh pengelolaan sampah berkesan dinilai amburadul dan tembok TPST yang jebol tak kunjung diperbaiki.

"Kondisi ini menyebabkan tumpukan sampah menumpuk tinggi dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat, mencemari lingkungan permukiman warga Tambaksumur," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan Suara Jatim Post pada Selasa (7/5).

Ia juga terangkan kondisi parah terjadi di TPST tersebut dikelola oleh BUMDes wilayah Tambakrejo.  

Pengelolaan sampah di TPST Tambakrejo ini, kata Musonep berkesan lambat penanganan solusi dan tidak terawat, sehingga akibat jebolnya tembok pembatas area pembuangan sampah dengan pemukiman menimbulkan bau busuk yang meresahkan warga.

"Saya sudah ingatkan pengelola TPST untuk memperbaiki tembok yang jebol dan mengelola sampah dengan baik, tapi tidak digubris. Akhirnya, kami terpaksa melakukan aksi demo," tegasnya.

Warga khawatir, lanjutnya akibat dari bau busuk dan tumpukan sampah yang tak terkendali dapat menimbulkan penyakit bagi warga jika terjadi pembiaran berangsur dari hari ke hari dan tidak adanya solusi pihak pengelola.

"Kalau terus dibiarkan, ini bisa menimbulkan penyakit serius bagi warga Tambaksumur. Siapa yang bertanggung jawab kalau ada warga yang sakit?" tanya Musonnep dengan nada geram.

Tak hanya itu, sebutnya terkait upaya mediasi juga telah dilakukan dengan pihak pengelola TPST BUMDes Tambakrejo, namun tidak membuahkan hasil.

"Pengelola TPST tidak ada di tempat dan dikabarkan sedang berada di luar kota," tambahnya.

Kecewa dengan respons pengelola, Musonnep dan warga berencana melayangkan surat kepada DPRD Sidoarjo dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sidoarjo untuk mendesak diadakannya hearing. 

Mereka berharap solusi konkret dapat ditemukan untuk mengatasi permasalahan ini.

Musonnep juga berencana melaporkan kejadian ini ke DLHK Sidoarjo dan TPS Jabon Sidoarjo karena pengelola TPST BUMDes Tambakrejo diketahui menunggak pembayaran.

"Ini sudah jelas, akibatnya semua sampah yang berakibat dampak kepada warga ini akan kami laporkan ke pihak DLHK dan DPRD Sidoarjo jika tak ada tindakan serius untuk selesaikan," tandas Musonnep.

Pengelolaan sampah yang buruk tidak boleh diabaikan, tutupnya akhiri wawancara.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow