Menepis Mitos Angker Hotel Niagara, Pengelola Tetap Beroperasional Hingga Sekarang

Setelah berpindah tangan kepada pengusaha Tionghoa lainnya yang bernama Ong Kie Jay, vila tersebut pertama kalinya berubah fungsi dan dilakukan perubahan pada beberapa bagiannya.

Sejak perpindahan kepemilikan dan pengelolaan, saat itulah tempat tersebut bernama menjadi Hotel Niagara.

Meski telah mengalami peremajaan, kengerian bangunan yang dulunya merupakan villa tersebut cukup terkenal.

Apalagi di kalangan masyarakat setempat. Bertahan dengan gaya klasiknya, Hotel Niagara ini seolah-olah menyimpan rapat-rapat kisah kelam di masa lalunya.

Informasi terkait misteri dan mitos di Hotel Niagara, Lawang, Malang yang selalu menjadi pertanyaan.

Menurut informasi dari warga sekitar, layaknya hotel-hotel tua pada umumnya, Niagara memiliki kisah yang melegenda sepanjang masa.

Meski perihal kebenarannya tidak diketahui secara pasti alias masih simpang siur, namun berita ini banyak dipercaya oleh masyarakat.

"Pada lantai empat hotel Niagara, pernah terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang perempuan Belanda pada beberapa tahun silam," kata warga sekitar, Sriwati.

Akibat kejadian itu, lanjut Sriwati,  pihak pengurus hotel sempat menghentikan operasional mereka, khususnya di lantai tempat kasus itu terjadi.

Bahkan, masih menurut Sriwati, beberapa warga sekitar mengaku pernah melihat sosok perempuan yang berdiri di lantai empat ketika malam hari.

"Padahal, tempat di mana sosok perempuan tersebut muncul adalah sebuah kamar yang tak berpenghuni," ia mengisahkan.

Ketika suarajatimpost.com mencoba melakukan konfirmasi, petugas keamanan hotel yang enggan untuk di sebut namanya, tidak memperkenankan jurnalis mencari informasi lebih dalam.

Terlepas dari itu, pria tersebut mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, hanya berkisar antara 5 sampai 6 tamu saja yang menginap di hotel ini.

Kendati pengelola sudah kerjasama dengan sebuah platform penginapan ternama, namun sampai saat ini masih bim mampu mengangkat performa hotel.

"Kalau bicara angker, di semua tempat jelas ada barang tak kasat matanya. Mungkin sepinya hotel ini, karena belum ada pembangunan yang signifikan untuk tampilan kesan bangunan tua," katanya. (*)

Pewarta: Ashril Hafid 
Editor: Doi Nuri 

Tags