Dampak Proyek Box Culvert Terhadap Mobilitas Kendaraan, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Cari Jalan Alternatif

Terdapat total 54 titik pembangunan box culvert di Kota Surabaya, beberapa titik berpotensi menimbulkan kemacetan maka masyarakat diharapkan bersabar dan sementara mencari jalan alternatif.

06 May 2024 - 19:45
Dampak Proyek Box Culvert Terhadap Mobilitas Kendaraan, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Cari Jalan Alternatif
Tumpukan box culvert di jl. Raya Kertajaya Indah yang pangkas seperempat area jalan dan belum dilakukan proses pengerjaan (Ryan/SJP)

Surabaya , SJP - Pada awal tahun 2024 beberapa daerah di Kota Surabaya kerap dilanda banjir saat curah hujan sedang tinggi, permasalahan ini menjadi perhatian masyarakat karena tidak jarang tinggi banjir bisa mencapai pinggul orang dewasa.

Berkaitan dengan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merespon dengan menjalankan puluhan proyek Box Culvert atau saluran air sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Pahlawan.

Namun proyek tersebut juga menimbulkan dampak negatif untuk mobilitas masyarakat, yang mana mulai bermunculan keluhan akan kemacetan yang timbul akibat ruas jalan yang digunakan untuk pengerjaan dan pemasangan Box Culvert.

Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah memetakan bahwa ada 54 titik lokasi pembangunan saluran yang berpotensi menimbulkan kemacetan, dan masyarakat dihimbau untuk mencari jalur alternatif.

"Ada 50 lebih titik di Surabaya yang berpotensi menimbulkan kemacetan, diimbau masyarakat untuk sementara ini mencari jalur alternatif," tutur Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, Senin (6/5).

Proyek tersebut terbagi menjadi 2, yakni ada 35 proyek di bidang pematusan dan 19 proyek lain ada di bidang jalan yang tersebar di berbagai titik di Kota Surabaya.

Untuk titik yang paling berpotensi menimbulkan kemacetan disebut di antaranya ada di jalan Keputih Tegal Timur, jalan HR Muhammad (Sisi Selatan), jalan Kertajaya (Sisi Selatan), jalan.Raya Manyar Sabrangan (wilayah RW 1 dan 2) dan jalan Arief Rachman Hakim.

"Untuk yang pengerjaannya besar seperti Mayjend Sungkono akan kita mulai sebentar lagi setelah pengerjaan di HR Muhammad selesai, ini sama-sama berpotensi menimbulkan macet," ujarnya.

Meski ada dampak negatif yang dirasakan selama proses pengerjaan berlangsung, Pemkot Surabaya meminta masyarakat untuk bersabar dan mengingat bahwa ada manfaat jangka panjang dari pembangunan saluran tersebut.

"Pembangunan saluran konsekuensinya ya macet dan mengganggu mobilitas itu sudah konsekuensi yang harus kita dipikirkan, jadi kami harap masyarakat bersabar dan dapat melihat manfaat jangka panjangnya," ucap Syamsul.

Sebagai suatu contoh, Syamsul menunjukkan hasil dari pemasangan Box Culvert saluran diversi Gunungsari Banyu Urip beberapa waktu lalu, yang juga menimbulkan dampak negatif saat proses berlangsung, namun manfaatnya terasa saat proyek sudah selesai.

"Dulu di Gunungsari Banyu Urip juga macet waktu proses pengerjaan,dan setelah kita bangun box culvert sekarang sudah tudak banjir dan tidak macet," tegasnya.

Syamsul berharap masyarakat, khususnya para pengendara dapat bersabar sejenak karena proyek ini juga untuk kebaikan Kota Surabaya dalam hal penanganan banjir. (*)

Editor: Rizqi ArdianĀ 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow