Jumat, 29 September 2023
Lifestyle

Kisah di Balik Suksesnya Ekowisata Boonpring Turen Malang yang Mendunia

profile
Ashril Hafid

03 September 2023 19:00

1.6k dilihat
Kisah di Balik Suksesnya Ekowisata Boonpring Turen Malang yang Mendunia
Wisatawan dari Donomulyo naiki perahu diatas waduk yang berada di Ekowisata Boonpring Desa Sanankerto Kecamatan Turen Kabupaten Malang (Foto : Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP - Boonpring merupakan ekowisata yang tepat berada di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen Kabupaten Malang Jawa Timur.

Desa wisata ini pernah menyabet penghargaan The 5th ASEAN Rural Development and Property Eradication (RDPE) Leadership Award tahun lalu (2022) dan beberapa penghargaan bergengsi lain.

Perjalanan keberhasilan wisata ini merupakan hasil jerih payah Kepala Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna beserta warga desa.

Bisa dikatakan masyarakat punya andil besar atas terwujudnya kawasan wisata Boonpring yang khas dengan hutan bambu dan mata airnya.

Tampak beberapa wahana perahu bebek dan perahu bertenaga mesin diesel juga dihadirkan untuk memanjakan para wisatawan.

Lahan parkir yang begitu luas serta kolam renang dewasa dan anak juga juga tampak ramai di kunjungi wisatawan kala itu.

Menurut Bendahara Pokdarwis bernama Muji yang sedang duduk bersama sahabatnya bernama Ngadi, mengatakan bahwa sejak dahulu ada ratusan jenis bambu yang memang sudah berada di kawasan yang begitu luas ini.

"Luasnya kurang lebih 42 hektar dengan jenis pohon bambu nya juga sangat beragam, tahun 2012 bersama-sama warga kita kerja bakti membuka lahan ini," tutur ngadi kepada suarajatimpost.com kala ditemui di lokasi, Sabtu (2/9/2023) kemarin.

Pihaknya menjelaskan, sekira 11 tahun lalu atas inisiasi dari Kepala Desa setempat bernama Subur, secara swadaya masyarakat membuka lahan hutan bambu untuk dijadikan wisata.

"Sekitar tahun 2012 kami berupaya secara sukarela membangun dan membuka wisata, awalnya kami kasih nama andeman," ucap Ngadi.

Ngadi menambahkan keterangan, sejak dibukanya Andeman Hutan Bambu yang menjadi cikal bakal Boonpring, pihaknya sudah bisa merasakan hasil dari retribusi, namun sangat sedikit.

"Waktu itu hasilnya bisa buat teman-teman ngopi aja sudah Alhamdulillah," ujarnya mengenang cerita.

Mereka berdua (Muji dan Ngadi) sambil meminum air mineral melanjutkan ceritanya, di tahun 2017 wisata ini mulai kolaborasi dengan Bumdes.

"Di tahun-tahun itulah (2017-2019) wisata ini sudah memberikan hasil yang bagus, satu M (Miliar) per tahun dan perpekan bisa mencapai puluhan juta," giliran Muji menjawab.

Muji memberikan keterangan bahwa kolaborasi antara Bumdes dan Pokdarwis tentu saja bukan tanpa masalah, banyak yang harus terus dievaluasi untuk terus mengembangkan ekowisata tersebut hingga hari ini.

"Kami pokdarwis bersama desa, Bumdes, anak-anak karang taruna desa (Sanankerto), satu payung berkeinginan membangun/mengembangkan desa wisata/wisata Boonpring yang lebih baik dari pada kemarin," terang Muji.

Pihaknya juga merasakan bagaimana harus bangkit kembali ketika Indonesia masih belum lepas dari pandemi dan bisa dikatakan wisata ini di tahun pandemi mati suri dan sangat mengancam keberlangsungan Desa Wisata Boonpring.

"Banyak areal-areal yang terbengkalai saat itu, perlu penanganan khusus untuk mengerjakan bangunan-bangunan gazebo yang rusak," tukas Muji.

Tentunya, Bumdes, Pokdarwis dan seluruh elemen masyarakat akan terus berupaya agar menata kembali serta mengembangkan Boonpring baik dari segi manajemen serta sumberdaya alamnya. (*)

Pewarta : Ashril Hafid 
Editor : Queen Ve

Tags
Anda Sedang Membaca:

Kisah di Balik Suksesnya Ekowisata Boonpring Turen Malang yang Mendunia

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT