Sabtu, 10 Juni 2023
Advertorial

Antisipasi Gempa Megathrust, Pemkab Jember Ajak Masyarakat Antisipasi Mitigasi Mandiri

profile
Rochul

17 Maret 2023 08:26

1.6k dilihat
Antisipasi Gempa Megathrust, Pemkab Jember Ajak Masyarakat Antisipasi Mitigasi Mandiri
Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Sekretaris utama BMKG Dwi Budi Sutrisna serta Kepala pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono. (Advertorial)

Kabupaten Jember, SJP – Bertempat di kantor UPT perikanan provinsi Jawa timur yang berada dikecamatan Puger, bupati Jember dan semua elemen lakukan mitigasi bencana dengan beberapa narasumber dari pihak BMKG.

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwi Budi Sutrisno, menyampaikan bahwa pantai selatan Pulau Jawa sangat potensi terhadap gejala gempa bumi dan Stunami.

Termasuk pantai selatan Kabupaten Jember, berpotensi terjadi gempa Megathrust dengan kekuatan 8,7 magnitudo dan hal itu diperkirakan pasti terjadi, dan untuk prediksi nya untuk kawasan Jember belum bisa dipastikan.

Hal itu dikatakan Dwi saat memberi sambutan pada pembukaan Sekolah Lapang Gempa yang dilaksanakan di Aula Pelabuhan Perikanan Nusantara Puger, Jumat, (17/3/2023).

Dwi menjabarkan, gempa Megathrust (gempa interplate) terjadi karena terjadi pergerakan penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Jawa Timur yang terkunci pada bidang kontak antar lempeng.

Hal ini mengakibatkan terjadinya akumulasi tegangan (stress) batuan sampai pada batas elastisitasnya. Selanjutnya akan terjadi patahan dengan tiba-tiba yang dimanifestasikan dengan gempa kuat yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Untuk gambaran kekuatan gempa Megathrust yang sudah tercatat. Pada tanggal 13 Juni 1994 terjadi di Banyuwangi dengan kekuatan 7,8 magnitudo mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 13,9 meter. Korban meninggal 215 jiwa dan 15 hilang.

Gempa itu juga dirasakan di Ambulu dan Puger. Di Ambulu ada 56 rumah hanyut di sekitar pantai Pasangan. Di Puger kurang lebih 57 perahu nelayan hancur.

Ditempat yang sama, Bupati Jember  Hendy Siswanto, membeberkan antisipasinya.

“Kita akan melakukan edukasi untuk mitigasi mandiri, dan mengajak semua masyarakat menjadi penyintas dan tanggap jika terjadi hal yang tidak di inginkan, " kata Bupati jember.

Lebih lanjut, bupati menerangkana jika masyarakat di pantai selatan Jember secara periodik akan diedukasi mengenali tanda-tanda bahaya tsunami.

Demikian pula dengan anak-anak sekolah, mereka akan dikenalkan dengan pembelajaran di luar kelas. Mereka diajari mengenal jalur evakuasi jika terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Dalam teori kegempaan, golden time pasca gempa sekitar 14 menit. Maka setelah bunyi sirine tanda terjadinya tsunami maka waktu melarikan diri ke tempat-tempat aman lewat jalur evakuasi hanyalah tinggal 10 menit.

Masyarakat secara mandiri diharapkan memanfaatkan sebaik mungkin untuk keselamatan diri sendiri.

Jadi untuk hal ini, sekolah Lapang Gempa itu sendiri diselenggarakan oleh semua lini.

Ditempat yang sama, Kepala pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono juga menjelaskan.

" Untuk potensi Jember sendiri perlu di antisipasi, maka dari itu mitigasi bencana dini harus disiapkan, karena di daerah lain sudah berjalan. Jadi jika nanti ada hal yang memang terjadi, masyarakat langsung antisipasi dini dengan cara sigap menyelamatkan diri," jelasnya. (ADV)

Penulis: M Rochul Ulum

Editor: Doi Nuri 

Tags
Anda Sedang Membaca:

Antisipasi Gempa Megathrust, Pemkab Jember Ajak Masyarakat Antisipasi Mitigasi Mandiri

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT