Rahmat Ramadan Dibagi Tiga Bagian Termasuk Hadis Lemah, Berikut Penjelasannya

23 Maret 2023 12:10

Bondowoso, SJP – Memasuki bulan Ramadan, kerap kali umat muslim di Indonesia disuguhi dengan ceramah yang disebarluaskan melalui media sosial, tik tok, Instagram, Facebook dan Youtube.
Ajakan kebaikan di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, ternyata tidak sepenuhnya bisa menjadi dasar bagi umat muslim untuk melakukannya.
Terkadang ajakan-ajakan dan motivasi yang disampaikan di media sosial, belum sepenuhnya mampu berdasarkan hadis yang shahih.
Sebagai umat muslim, kita pasti pernah mendengar dan melihat di media sosial, bahwa ada pembagian pahala dan rahmat 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari kediga di bulan Ramadan.
Di dalam hadis itu, mahsyur disampaikan 10 hari pertama Ramadan adalah rahmat, 10 hari kedua sebgai ampunan, dan 10 hari ketiga adalah pembebasan dari siksa api neraka.
Namun, menurut Ustaz Adi Hidayat, hadis yang membagi 3 keutamaan Ramadan tidak benar. Karena, pakar hadis telah menyimpulkan jika hadis tersebut tergolong dhaif bahkan munkar.
Justru, umat muslim harus tahum jika rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka ada setiap hari selama Ramadan, bukan di sepertiganya saja. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh rahmat, dari awal hingga akhir.
Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah tausyahnya menerangkan, umat muslim harus mengenali beberapa hadis yang cenderung palsu. Berikut ciri-ciri hadis bermasalah yang harus kita ketahui :
1. Hadis Mungkar
Hadis yang diriwayatkan oleh orang yang tertuduh sering kali berbuat maksiat. Dia sering meriwayatkan hadis tapi terlihat suka berbuat salah, ada yang mabuk dan berselisih, maka hadisnya diingkari oleh para ulama.
2. Hadis Matruk
Hadis ini sering diriwayatkan oleh orang yang seringkali berbicara dusta, sehingga tidak bisa dibedakan mana yang dusta dan mana hadis yang keluar dari lisannya.
3. Hadis Maudhu
Hadis ini adalah hadis yang sengaja dipalsukan dan diatasnamakan pada Nabi Muhammad SAW.
Diantara golongan hadis maudhu, bahkan minimal matruk, kata Ustaz Adi Hidayat, adalah hadis yang menerangkan pembagian rahmat di 10 hari pertama, kedua dan ketiga bulan Ramadan.
Indikasinya karena pembagian itu bertentangan dengan hadis-hadis shahih lainnya, yang mengatakan jika semua Ramadan, baik siang atau malamnya dan pertama sampai akhirnya, itu berisi rahmat dan ampunan Allah.
Artinya, kata Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad tidak pernah memisah-misah. Seperti hadis shahih yang diriwayatkan Bukhari No38, siapa saja umat muslim yang berpuasa setiap hari selama Ramadan, dilakukan ikhlas karena Allah, diampuni segala sosa-dosanya.
Begitupun, hadis riwayat Bukhori No 37, yang menerangkan bahwa, bukan cuma siangnya, jika umat mulim di malam-malam bulan Ramadan memohon kepada ampunan Allah, salat dengan baik, ikhlas, maka diampuni segala dosanya.
Hal ini membandingkan dan memberikan pengertian kepada umat muslin di Indonesia, agar tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan yang tidak mempunyai dasar hadis yang jelas.
Intinya, siapa saja yang melaksanakan puasa, zakat, salat dan segala kebaikan selama bulan Ramadan, sedari awal hingga akhir, tentu Allah menjamin ramhat dan ampunan. (*)
Penulis: Rizqi Ardianto
Editor: Doi Nuri
Tags
Rahmat Ramadan Dibagi Tiga Bagian Termasuk Hadis Lemah, Berikut Penjelasannya
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah