Imbas Gelombang Panas wilayah Jawa Timur, Begini Suhu di Malang

27 April 2023 10:17

Malang, SJP - Sejumlah wilayah Republik Indonesia diterpa cuaca yang amat panas beberapa hari terakhir ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab kondisi cuaca panas yang tidak biasa ini.
Banyak pihak mengaitkan kondisi tersebut dengan gelombang panas (heatwave) yang juga melanda negara-negara lain seperti Myanmar, India, dan Laos. Bahkan di negara Thailand, india Bangladesh mencapai 50-54°C.
Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D. dalam rilisnya memprediksi, akibat musim kemarau, beberapa wilayah akan terdampak.
"Musim kemarau lebih awal pada bulan April mendatang meliputi Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur," ujarnya.
Di Indonesia suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu. Namun begitu laporan terbarunya pada Selasa (25/4/2023) kemarin menyebut, suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36°C di beberapa lokasi.
BMKG menjelaskan, gelombang panas diukur melalui karakteristik fenomena dan penjelasan secara indikator statistik suhu kejadian.
Secara karakteristik fenomena, gelombang panas umumnya terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi. Di belahan Bumi Bagian Utara maupun di belahan Bumi Bagian Selatan, pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.
Sementara, lanjutnya, Indonesia berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.
Secara indikator statistik suhu kejadian, gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut.
"Cuaca panas RI bukan disebabkan Gelombang Panas. Secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun," ungkapnya.
"Akibatnya potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya sebagai tanda datangnya musim kemarau," sambung perempuan yang akrab disapa Rita ini.
Rita juga memprediksi, wilayah yang memasuki musim kemarau Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
Adapun wilayah yang baru memasuki musim kemarau pada bulan Juni meliputi Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.
Berkaitan dengan pemahaman yang disebut gelombang panas, BMKG menjelaskan, variasi suhu maksimum 34°C sampai 36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.
"Secara klimatologis, dalam hal ini untuk di Malang 21°C-31°C tidak terlalu ekstrem seperti di Ciputat yang peningkatan suhu panas mencapai 37,2°C, sementara bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan dengan suhu maksimum mencapai puncaknya," jelasnya lagi.(**)
Pewarta: Hafid
Editor: Vebriansyah
Tags
Imbas Gelombang Panas wilayah Jawa Timur, Begini Suhu di Malang
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah