Hari Kesiapsiagaan Bencana, UMM Simulasi Terjun dari Gedung

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya bentuk kesadaran masyarakat persiapkan diri hadapi bencana. Apalagi, Indonesia menjadi salah satu negara rawan bencana, sehingga pendidikan seperti ini sangat perlu bagi masyarakat.

30 Apr 2024 - 02:30
Hari Kesiapsiagaan Bencana, UMM Simulasi Terjun dari Gedung
Simulasi penyelamatan korban bencana di gedung-gedung tinggi yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM/SJP)

Kota Malang, SJP - Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2024, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adakan pelatihan penanganan pertama bagi korban bencana. 

Wakil Ketua MDMC Wilayah Jawa TImur Naibul Umam Eko Sakti SAg MSi menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan mahasiswa relawan siaga bencana (Maharesigana) UMM bersama Muhammadiyah Disaster Medical Center (MDMC) Jatim, Puskab UMM, MDMC Batu, Vertical Rescue Indonesia (Regional Malang), organisasi pendaki gunung YEPE, Malang High Rope dan Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (DIMPA).

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya bentuk kesadaran masyarakat persiapkan diri hadapi bencana. Apalagi, Indonesia menjadi salah satu negara rawan bencana, sehingga pendidikan seperti ini sangat perlu bagi masyarakat.

“Seperti slogannya ‘siap untuk selamat’. Adanya simulasi dan pelatihan ini juga ditujukan agar tak hanya tim peyelamat saja yang mengetahui teknik penyelamatan, namun juga masyarakat,” ujar Naibul.

Ia tambahkan simulasi yang dilakukan merupakan perwujudan kesiapsiagaan terhadap bencana sekaligus melatih keterampilan rescue (penyelamatan) mahasiswa.

Diharapkan dengan adanya generasi yang sigap dapat menjadi tangan-tangan untuk memberi pendidikan dan menjadi tim penyelamat bagi masyarakat saat terjadi bencana.

Sebagai informasi tambahan, PP Muhammadiyah memiliki program tangguh bencana, satuan pendidikan rawan bencana, dan tim siaga bencana di tingkat desa sebagai bentuk upaya membentuk sikap sigap masyarakat terhadap bencana. 

“Simulasi ini juga menjadi salah satu perwujudan kami dalam membangun kesiapsiagaan generasi mendatang terhadap bencana yang tiba-tiba terjadi,” tambah Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si selaku Ketua Bidang Diklat MDMC Jawa Timur

Zakarija tambahkan, salah satu simulasi yang dilakukan berupa teknik penyelamatan bagi korban bencana di tebing atau gedung-gedung tinggi.

Urgensinya adalah menyelamatkan korban yang sedang terluka dan tidak dapat menyelamatkan diri. 

Dalam prosesnya, mereka menggunakan berbagai macam teknik, salah satunya teknik High Angle Rescue Technique (HART). 

Adapula teknik ascending yaitu naik menggunakan akses tali, descending atau turun menggunakan akses tali, vertical rescue double rope evakuasi korban di tali secara vertikal, juga diagonal tension yaitu evakuasi korban dari ketinggian secara diagonal.

Terakhir, Dr. Nur Subeki, M.T. selaku Wakil Rektor III UMM memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada tim Maharesigana yang bekerjasama dengan MDMC PP Muhammadiyah dalam melakukan simulasi tanggap bencana di UMM. 

Adanya agenda ini diharapkan dapat memenuhi cita-cita Muhammadiyah jadi garda terdepan dalam menyelamatkan umat.

Dibalik banyaknya kasus bencana di Indonesia, pelatihan serupa dapat menciptakan generasi tangguh dan sigap terhadap bencana.

Apalagi, melihat topografi UMM yang memiliki banyak gedung tinggi, sehingga pelatihan seperti ini sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya hal yang fatal. 

“Jika tidak ada generasi tangguh, maka bagaimana cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa anak muda bisa menjadi penolong yang mumpuni di masa depan?” pungkasnya.(0)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow