Kamis, 08 Juni 2023
Pendidikan

Wujud Gerakan Pelestarian, Akademisi UM Gelar Patroli Penyu

profile
Donny

21 Mei 2023 22:30

1.5k dilihat
Wujud Gerakan Pelestarian, Akademisi UM Gelar Patroli Penyu
Wujud gerakan pelestarian penyu dari ancaman kepunahan, akademisi UM yang diketuai oleh Sumarmi melakukan patroli penyu di Pantai Taman Kili-kili. Ahad (21/5/2023) (Tim Akademisi UM / Donny Maulana)

Kota Malang, SJP - Akademisi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang bekerjasama dengan Ketua Pokmaswas Pantai Taman Kili-Kili dalam rangka upaya melakukan gerakan pelestarian penyu. 

Sebagai informasi awal, Pantai Taman Kili-kili berlokasi di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. 

Kawasan Pantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek telah ditetapkan Oleh Gubernur Jawa Timur sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) pada Tahun 2020 yang memiliki nilai ekosistem penting sebagai tempat konservasi penyu yang dilindungi.

"Hal yang paling penting adalah kita harus menjaga secara bersama-sama untuk melestarikan penyu tersebut," ujar Ketua Tim, Prof Dr Sumarmi M Pd, kepada Suarajatimpost.com, Minggu (21/5/2023).

​Penyu diketahui memang mempunyai peran penting dalam menjaga ekosisistem laut yang baik.

"Laut yang sehat merupakan habitat terbaik untuk ikan yang sangat penting sebagai sumber protein manusia. Penyu merupakan pemakan ubur-ubur, dimana ubur-ubur ini adalah pemangsa ikan-ikan di laut. Penyu sangat penting keberadaannya sebagai pengendali keseimbangan ekosistem di laut," lanjutnya.

Lebih lanjut, penyu merupakan pemakan rumput laut yang apabila pertumbuhannya terlalu banyak akan menutup sinar matahari yang masuk ke dalam laut.

Selain itu penyu juga merupakan pemangsa ubur-ubur yang mengganggu pertumbuhan terumbu karang yang merupakan rumah bagi jutaan ikan, oleh sebab itu penyu dilindungi oleh hukum untuk dilestarikan.

Adapun rangkaian kegiatan patroli penyu tersebut dimulai pada Sabtu (20/5/2023) pukul 22.00-24.00 WIB.

Ketua Pokmaswas, Ari Gunawan S Pd, Sekretaris, Eko Margono bersama beberapa pengelola dan Tim dari Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Prof Dr Sumarmi M Pd, bersama mahasiswa S2 dan S3 Pendidikan Geografi melakukan patroli untuk mendapatkan telur penyu. 

"Bersyukur malam itu ditemukan telur penyu dari satu indukan yang dalam satu lubang ditemukan 105 biji telur penyu. Telur-telur tersebut kemudian ditetaskan dalam media penetasan. Karena kalau di alam, telur-telur penyu yang ada terancam dimakan predator dan diambil manusia untuk dikonsumsi," lanjut Sumarmi.

Setelah telur-telur penyu menetas kemudian dilepaskan kembali ke laut, untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. 

"Pada tanggal 21 Mei 2023 kita melepaskan 10 tukik penyu dan sisanya ditaruh di bak penampungan," tambah Sumarmi.

Lebih lanjut, Guru Besar Geografi UM tersebut berharap, para pengunjung tidak membuang sampah sembarangan di laut terutama sampah-sampah plastik. 

"Karena saat sampah plastik ini melilit di tubuh penyu atau dimakan oleh penyu akan bisa mengancam atau membunuh kehidupan penyu tersebut," tambahnya.

Secara rinci, kegiatan pelestarian penyu tersebut meliputi patroli telur, penetasan telur penyu dan pelepasan tukik, juga dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih di pantai. 

"Semua rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan model pembelajaran  Cultural Pedagogy untuk menanamkan sikap peduli lingkungan mahasiswa yang semakin mendalam (deep ecology)," tandasnya. (*)

Pewarta: Donny Maulana

Editor: Vebriansyah

Tags
Anda Sedang Membaca:

Wujud Gerakan Pelestarian, Akademisi UM Gelar Patroli Penyu

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT