Pedagang 9 Zona Luruk DPRD, Sambat Dugaan Kecurangan Penempatan Lapak dan Kios

Sekretaris Pedang IX Arif Setiawan menilai ada indikasi kecurangan dalam pembagian bedak dan dilakukan oleh pihak UPT Pasar Induk Among Tani dengan beberapa kelompok pedagang dengan cara kios yang sudah didapat dari hasil undian tidak ditempati oleh pedagang.

02 May 2024 - 18:45
Pedagang 9 Zona Luruk DPRD, Sambat Dugaan Kecurangan Penempatan Lapak dan Kios
Kondisi Pasar Among Tani Kota Batu (Foto : Arul/SJP)

Kota Batu, SJP - Mencium dugaan kecurangan penempatan lapak dan kios di Pasar Among Tani Kota Batu, sejumlah Paguyuban Pedagang Sembilan Zona (Pedang IX) Pasar Induk Among Tani Kota Batu meluruk gedung DPRD pada Kamis (2/5/2024).

Sekretaris Pedang IX Arif Setiawan menilai ada indikasi kecurangan dalam pembagian bedak dan dilakukan oleh pihak UPT Pasar Induk Among Tani, dengan beberapa kelompok pedagang dengan cara kios yang sudah didapat dari hasil undian tidak ditempati oleh pedagang.

"Justru pedagang minta pindah ke tempat yang lebih strategis. Sementara nomor undian yang sudah diundi kemudian diundi lagi. Sistem semacam itu tidak dapat dibenarkan karena menimbulkan ketidakadilan bagi pedagang. Lain halnya, jika pertukaran lokasi bedak dilakukan antara sesama pedagang," katanya.

Senada, Ketua Pedang IX Pasar Induk Among Tani, Muhammad Ali Subaidi menambahkan bahwa nomor yang diundi seharusnya merupakan nomor terbaru.

"Artinya, nomor undian tersebut belum sekalipun didapat oleh pedagang lainnya. Indikasi kecurangan pembagian bedak itu terjadi karena ada kongkalikong antara oknum pedagang dengan pihak UPT Pasar Induk Among Tani," urainya.

Sementara itu, oknum pedagang yang dimaksud mengarah pada sejumlah koordinator pedagang yang diperlakukan secara istimewa. Mengingat koordinator pedagang itu dibina UPT saat proyek revitalisasi untuk membina pedagang.

Oleh sebab itu pihaknya merasa percuma ada penandatanganan pakta integritas bermaterai, karena hal yang dilakukan amat sangat tidak fair.

Terpisah Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Agus Suyadi menampik terkait adanya dugaan kecurangan pembagian kios.

"Apalagi pembagian bedak yang digelar Diskumdag Batu dilakukan secara transparan melibatkan unsur kepolisian dan TNI serta pedagang," tuturnya.

Apalagi menurutnya setelah mendapatkan nomor undian, sisa nomor yang belum terambil dititipkan ke Polres, sehingga tidak ada celah untuk melakukan kecurangan.

"Masalahnya karena, yang menerima bedak strategis merupakan pedagang yang berseberangan dengan kelompok mereka. Jadi muncullah permasalahan seperti ini," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow