Pendidikan

UB Gelar Gathering Hubungkan Dunia Kampus dengan Industri

Donny

25 Mei 2023 21:38

1.4k dilihat

UB Gelar Gathering Hubungkan Dunia Kampus dengan Industri

Perkuat linking dunia kampus dengan industri serta hilirisasi produk inovasi dan riset, UB gelar agenda bersama BRIN. Kamis (25/5/2023) (Donny Maulana / SJP)

Kota Malang, SJP - Universitas Brawijaya (UB) melalui Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (Di2B) menggelar acara dengan tujuan untuk menghubungkan dunia kampus dengan industri.

Acara tersebut mengangkat tajuk "Bridging the Gap: Strengthening the Link Beetwen Industry and University".

Sesuai tema, arah kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat jaringan antara dunia industri dan kampus (UB).

Direktur Di2B UB, M Iqbal menjelakskan maksud dan tujuan melaksanakan kegiatan ini, Di2B ingin mengumpulkan potensi terbaik dari para inovator, kreator dan inventor.

Kedua, melalui pendekatan bottom up approach kita berupaya untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dan peluang kolaborasi diantara kami dan para inventor.

Harapannya, lanjut dia, potensi terbaik mereka terkoneksi dengan industri, sehingga hasil riset berupa paten dan hak cipta dan lain-lain.

"Nantinya terhilirkan ke masyarakat, terkomersialkan dan akan mempunyai nilai ekonomi dan manfaat yang besar," ujar M Iqbal.

Acara tersebut dilaksanakan di Atria Hotel Malang, Kamis (25/5/2023) dengan dihadiri ratusan peserta.

"Kita ingin mendayafungsikan segala inovasi yang sudah dihasilkan oleh para dosen dan mahasiswa UB. Hari ini ada sekira 700 an paten yang dihasilkan dosen dan mahasiswa serta banyak inovasi yang tidak dipatenkan melalui pimnas, wirausaha muda mandiri. Akan tetapi paten yang dihasilkan tersebut belum memberikan kemanfaatan kepada masyarakat," ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UB, Prof Unti Ludigdo.

Turut hadir 6 pembicara kunci diantaranya Rektor UB (Prof Widodo), Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (Prof Unti Lidigdo), Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi Kementerian Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah - BRIN (Dadan Nugraha), Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi - BRIN (R. Hendrian), CEO Marta Tilaar (Kilala Tilaar) dan CEO PT. FIN Komodo Teknologi (Ibnu Susilo).

Ada beberapa hal yang disampaikan oleh pihak BRIN kepada media pada saat media gathering.

Plt Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian mengatakan banyak sekali hasil riset dari periset Indonesia, bukan hanya BRIN tapi juga dari perguruan tinggi yang sebenarnya bagus, tapi tersendat saat mau masuk ke pasar, salah satunya karena regulasi.

Untuk bisa mendapatkan izin edar dan masuk pasar, kata dia, dibutuhkan serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi, dan itu harus dengan melaksanakan uji klinik dan non klinik.

Dia menyebut dunia riset dan pasar adalah dua dunia yang sangat berbeda. Secara substanstif dan saintifik itu dunia kami (BRIN dan perguruan tinggi), akan tapi pengetahuan tentang bagaimana pasar itu berperilaku, itu sesuatu yang lain.

"Oleh sebab itu kita sangat perlu untuk melakukan linking dengan industri," kata R Hendrian. (*)

Pewarta: Donny Maulana

Editor: Vebriansyah