Jumat, 29 September 2023
Kesehatan

BKKBN Ajak UM Tangani Masalah Stunting

profile
Rizqi

28 Agustus 2023 19:45

1.6k dilihat
BKKBN Ajak UM Tangani Masalah Stunting
Kiri ke kanan : Dr Fikri Aulia (LPPM UM), Uni Hidayati (Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk, BKKBN Prov Jawa Timur), Toma (Sub koordinator Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Prov Jawa Timur) (Ronal/SJP)

Kota Batu - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak Universitas Negeri Malang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik di Kota Batu dan Kabupaten Kediri.

Uni Hidayati, selaku Analisis Dampak Kependudukan dan Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Jatim menjelaskan, BKKBN diamanahi Presiden untuk manangani stunting.

“Kita diberi amanah karena mempunyai program berbasis masyarakat yang mempunyai peran meningkatkan SDM Indonesia,” katanya, Senin (28/8/2023).

Hal ini sejalan dengan program Presiden Jokowi tentang pembangunan SDM yang menjadi prioritas utama.

“BKKBN butuh bantuan dari elemen masyarakat termasuk para mahasiswa,” tutur Uni Hidayati.

Menurut Uni, BKKBN telah menyiapkan Tim Pendamping Keluarga (TPK), kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kader Keluarga Berencana (KB), dikerahkan di wilayah Kota Batu dan Kabupaten Kediri untuk bersinergi dengan Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).

"Selain melalui KKN tematik pencegahan stunting, perguruan tinggi juga bisa mengambil peran melalui merdeka belajar kampus merdeka, mahasiswa harus membangun mental untuk menghadapi dunia nyata," kata Uni.

Sementara, stunting menurut Toma, Sub koordinator Kerjasama Pendidikan Kependudukan, dapat dicegah pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.

“Melalui pendekatan multi disiplin, intervensi spesifik, dan sensitif menyasar ibu hamil-nifas, bayi 0-24  bulan dan calon pengantin,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sapto Adi sebagai Dekan FIK UM menambahkan, melawan stunting perlu kerja sinergis segala lini, guna menyiapkan generasi di masa depan di tahun 2045.

“Penuntasan permasalahan stunting secara komprehensif memerlukan sinergi dan kerja bersama lintas kementerian atau lembaga,” ujarnya.

Perguruan tinggi, ujar Sapto Adi, telah banyak berkontribusi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. 

“Melalui berbagai program seperti kampus merdeka mahasiswa, dapat mengasah kemampuan dan mempraktikkan ilmunya secara langsung di tengah masyarakat,” tukasnya. (**)

Pewarta : Kontributor 1
Editor : Noordin

Tags
Anda Sedang Membaca:

BKKBN Ajak UM Tangani Masalah Stunting

Share

APA REAKSI ANDA?

0 Sangat Suka

0 Suka

0 Tertawa

0 Flat

0 Sedih

0 Marah

ADVERTISEMENT