PKL Alun-alun Kota Kediri Terima Bantuan Modal Usaha
Akibat berhentinya pembangunan alun-alun, banyak pedagang yang mengalami penurunan omset, merugi, bahkan hingga gulung tikar.
Kota Kediri, SJP - Pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Kota Kediri mendapat bantuan modal hasil kolaborasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kediri.
Tercatat 74 PKL terdampak berhentinya proses pembangunan alun-alun Kota Kediri yang masing-masing menerima bantuan modal berupa uang tunai senilai Rp 400.000. Sebelumnya, Disperdagin telah meninjau secara langsung kondisi para PKL.
"Seperti yang kita tahu, sejak Alun-alun Kota Kediri dilakukan renovasi, para PKL ini direlokasi di tempat sementara dan ternyata kondisinya cukup memprihatinkan," kata Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma, Kamis (9/5).
Akibat kondisi tersebut, banyak pedagang yang mengalami penurunan omset, merugi, bahkan hingga gulung tikar. Selain modal usaha, Disperdagin tengah berupaya menggratiskan restribusi kebersihan dan juga listrik.
Menurut Wahyu, bantuan tersebut sesuai permintaan dari PKL alun-alun. Namun, karena tidak semuanya bisa dipenuhi menggunakan APBD, salah satunya terkait bantuan modal, maka pihaknya berupaya menjalin kerja sama dengan Baznas.
"Nanti kita juga akan membantu dan memprioritaskan PKL alun-alun untuk menerima bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT di tahun ini, bagi mereka yang belum menerima di tahun 2023 kemarin," tandasnya.
Ketua Baznas Kota Kediri Dawud Syamsuri menambahkan, bantuan modal ini berasal dari muzzaki yang membayar zakat di Baznas Kota Kediri untuk membantu mengentaskan kemiskinan.
"Tujuannya untuk penguatan modal sekaligus memovitasi PKL Alun-alun supaya bisa terus menjalankan usahanya," ujar Dawud.
Disebutkannya, ada 81 PKL terdampak yang mengajukan bantuan modal ini. Namun setelah melalui seleksi KTP, hanya 74 PKL yang bisa memperoleh bantuan modal dari Baznas Kota Kediri.
"Sesuai yang telah diajurkan pemerintah, Baznas Kota Kediri mengutamakan bantuan modal ini untuk PKL ber KTP Kota Kediri saja. Masing-masing menerima 400 ribu rupiah," imbuh Dawud.
Subagyono, salah satu PKL mengaku sejak direlokasi di awal pembangunan alun-alun, para PKL mengalami penurunan omset cukup besar. Tidak sedikit yang meminjam uang untuk modal usaha. Beberapa malah gulung tikar.
"Kami sangat bersyukur dengan bantuan ini. Terima kasih Disperdagin sudah mendengarkan keluh kesah kami, sehingga bantuan ini bisa kami terima," ucap Subagyono yang berharap pembangunan alun-alun bisa segera dilanjut sehingga PKL bisa kembali berjualan dengan layak.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?