Musim Kemarau Bawa Berkah Bagi Petani Semangka di Gresik

11 September 2023 11:44

Kabupaten Gresik, SJP – Musim kemarau dampak El Nino selama beberapa bulan terakhir ternyata membawa berkah tersendiri bagi petani semangka. Sebab budidaya tanaman rambat ini sangat cocok ditanam di musim kemarau dan perawatan pun tergolong mudah.
Seperti yang dilakukan Maulana Hasbi dan Riyan asal Desa Cangaan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Berkat budidaya tanaman buah semangka jenis inul di lahan 3.000 meter persegi, dua petani muda bersaudara tersebut sukses meraup cuan mencapai belasan juta rupiah hanya dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan.
Kesuksesan dua petani muda bersaudara tersebut berawal dari semula menanam cabai berganti semangka jenis Inul dengan menggunakan metode pupuk organik tanpa sedikitpun menggunakan pupuk berbahan kimia. Hasilnya, keduanya meraup untung dari hasil panen yang lebih besar.
“Sebelumnya saya menanam cabai, tapi waktu itu hasilnya kurang memuaskan, akhirnya saya mencoba menanam semangka jenis inul ini dan tanpa pupuk kimia sedikitpun,” kata Maulana Hasbi dengan penuh bangga, Senin (11/9/2023).
Hasbi kemudian bersama adiknya yakni Riyan mengubah sawahnya menjadi lahan budidaya semangka. Semula warga setempat meragukan upaya keduanya karena selama ini belum ada yang berhasil panen semangka di desa tersebut. Namun usaha keduanya selama dua bulan berbuah manis.
“Awalnya banyak yang ragu, warga sekitar sini tidak ada yang menanam semangka. Dulu sempat ada tapi gagal, tetapi setelah dua bulan dan masuk masa panen akhirnya tetangga-tetangga mulai banyak yang bertanya-tanya metodenya,” terangnya.
Budidaya semangka tanpa pupuk kimia, lanjut Hasbi, memiliki keunggulan rasa yang sangat manis dan memiliki kulit buah yang tipis dan jika dimakan daging buah terasa lebih renyah dan legit rasanya. Buah semangka pun lebih tahan terhadap cuaca panas ekstrim saat ini, dan lebih kebal terhadap serangan hama.
“Tinggal ngontrol penyiramannya, biasanya kita lakukan malam hari agar kulit semangka tidak pecah karena sengatan matahari di musim panas seperti sekarang ini,” tuturnya.
Masa panen yang cepat, yaitu hanya 2 bulan dan kepastian pasar membuat hasil budidaya semangka ini membuat Hasbi dan adiknya terasa lebih menguntungkan. Jika dihitung dengan luas lahan 3.000 meter persegi, mereka bisa menghasilkan sekitar 3 ton.
“Satu buah semangka beratnya mulai 2-4 kilogram, tapi ada juga yang berat 7 sampai 9 kilogram, dengan harga Rp 6 ribu perkilo. Biasanya sudah ada pembeli yang datang ke rumah, ada juga yang kita jual secara online dan kita antarkan, kalau total keuntungan sekitar 16 jutaan,” beber dia.
Sementara Riyan mengaku dia bersama kakaknya baru pertama kali ini memanen semangka dan mendapat keuntungan lebih banyak saat musim kemarau panjang dibandingkan menanam tanaman cabai. Sebab mereka mulai budidaya buah semangka ini sejak Juli 2023.
“Baru bulan Juli kemarin, ini panen perdana, dan hasilnya sangat jauh dari modal tanam,” ucapnya.
Buahnya yang segar dan manis jika dibandingkan dengan semangka biasa membuat semangka jenis ini pun digemari oleh warga. Mereka yang berburu semangka jenis ini mengaku, rasa dari semangka inul yang memiliki daging berwarna kuning sangat manis dan kulit buah lebih tipis serta jika dimakan daging buah terasa lebih renyah dan legit rasanya.
“Warna daging buahnya oranye itu pasti manis legit, kalau yang agak kuning itu biasanya afkir karena kurang bagus. Beda dengan semangka jenis-jenis lainnya,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Rifqi Badruzzaman
Editor : Queen Ve
Tags
Musim Kemarau Bawa Berkah Bagi Petani Semangka di Gresik
APA REAKSI ANDA?
0 Sangat Suka
0 Suka
0 Tertawa
0 Flat
0 Sedih
0 Marah