Begini Cerita Relawan, Mobil Mogok di Pom Bensin Dibantu Relawan Setelah Dua Jam

Katanya, inilah manfaat dari menjadi seorang relawan. Karena menambah saudara dan dapat saling tolong menolong dikala kondisi apapun. Apalagi saat perjalanan mudik.

"Jadi ceritanya itu, saya berangkat dari Sidoarjo mau ke Genteng, Banyuwangi. Saya memilih lewat Jember. Karena jika ke Genteng, lebih dekat lewat Jember," ujar Subhan saat dikonfirmasi di Pom Bensin Sumberbaru, Senin (24/4/2023).

Saat perjalanan mudik yang dilakoni seorang diri itu, kata pria yang juga akrab disapa Pak Han ini, karena perjalanan mudik dilakukan malam hari. Membuat dirinya lelah.

"Saya berangkat agak sore tadi sekitar pukul 5 sore dari Sidoarjo. Sampai Jatiroto (Lumajang), agak capek dan mengantuk sekitar pukul 1 dini hari, saya berhenti di POM Bensin langganan (Sumberbaru, Jember) di sana ngopi sekitar setengah jam," ujarnya.

Saat akan melanjutkan perjalanan mudik, lanjutnya, mobil yang dikendarai Subhan tiba tiba mogok.

"Saya bingung dan berusaha mencari bantuan montir. Tapi karena terlalu malam jadinya masih sepi," katanya.

Selanjutnya Subhan yang juga mengaku sebagai relawan. Dirinya ingat untuk menghubungi grup aplikasi whatsapp sesama relawan di Surabaya. 

Di grup itu, pria yang juga Ketum Komunitas Ojol Terate, dan juga Penasehat Wadah KLS (Koordinator Lintas Surabaya) itu berusaha menghubungi grup aplikasi whatsapp untuk meminta bantuan.

"Dari sana (grup aplikasi whatsapp), saya bertanya apakah ada rekan sesama relawan. Saya terbantu, ya meskipun hanya bisa dibilang setengah relawan lah," ucapnya terkekeh.

Dari grup aplikasi whatsapp itu, Subhan mendapatkan nomor HP seorang relawan di Jember. Dimana selanjutnya, Subhan pun mendapat pertolongan.

"Setelah kurang lebih 2 jam, ya saya maklum karena kan terlalu malam. Alhamdulillah dapat bantuan, ada rekan relawan dari Info Warga Jember (IWJ) menghubungi dan membantu saya. Ada petugas POM yang juga paham tentang mobil memperbaiki mobil saya," katanya.

"Ternyata mobil saya ada masalah pada aki nya, karena kurang setrum (daya listrik). Setelah diperbaiki, Alhamdulillah saya dapat melanjutkan perjalanan," jelasnya.

Sebagai sesama relawan, lebih lanjut kata Subhan, dirinya merasa terbantu. "Karena sesama relawan pasti paham kondisi kita, jadi beruntung saya bisa ikut sebagai relawan. Selanjutnya saya pun pulang menuju Banyuwangi. Jujur saya kangen pulang, apalagi sudah dua tahun tidak pulang setelah pandemi Covid itu," tuturnya.

Terpisah Relawan IWJ Korwil II Sutas Manto mengatakan, apa yang dialami oleh Subhan adalah bentuk kerjasama dan kepedulian sesama relawan.

"Jadi itulah gunanya kita bersosial dan berkomunitas. Jadi saat dapat informasi ada rekan atau saudara yang menemui kendala, kita saling tolong menolong," ujar Manto.

Terkait apa yang dialami Subhan, lanjut Manto, adalah bentuk kepedulian relawan di Jember. Dimana para relawan juga mendirikan posko terpadu untuk para pemudik.

"Kita juga membagikan nomor HP dan WA sebagai fast respon bagi pemudik yang mengalami kendala saat perjalanan. Juga ada posko. Ya sesama relawan tentunya saling bantu, juga bagi pemudik," terangnya. (*)

Pewarta: M Rochul Ulum 
Editor: Doi Nuri 

Tags