PWI Pamekasan Siap Launching Media Call Center Atasi Maraknya Oknum Mengaku Wartawan

Kepala SMP Islam Miftahul Ulum, Kertagenah Tengah, M Syahid senang dengan keberadaan MCC karena sebelumnya kepsek dan para guru tidak tahu harus mengadu ke mana ketika ada persoalan aksi oknum mengaku wartawan

02 Feb 2024 - 10:45
PWI Pamekasan Siap Launching Media Call Center Atasi Maraknya Oknum Mengaku Wartawan
Kepala Sekolah SMP Islam Miftahul Ulum M Syahid yang mengaku sering jadi sasaran oknum mengaku wartawan (PWI Pamekasan/SJP)

Kabupaten Pamekasan, SJP - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan menerima aduan dari salah seorang kepala sekolah di Pamekasan.

Aduan muncul pasca OTT Polres Pamekasan terhadap seorang yang mengaku wartawan yang diduga memeras Kepala Desa Somalang, Kecamatan Pakong.

Kepala SMP Islam Miftahul Ulum, Kertagenah Tengah, M Syahid mengadu ke PWI Pamekasan jika ia resah atas aksi oknum wartawan.

Sebab, kerjanya hanya meminta-minta, sementara karyanya tak sesuai kode etik jurnalistik, bahkan tak berkarya.

Menanggapi aduan M Syahid, Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam menyampaikan, kerja wartawan itu mengumpulkan informasi, mengamati dan mencatat apa yang terjadi, kemudian melaporkannya kepada publik.

“Kalau meminta-minta apalagi memeras, itu bajingan. Bukan wartawan!,” ucap Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam.

M Syahid terangkan bahwa lembaganya dituding menggelembungkan data siswa oleh oknum mengaku wartawan. 

Oknum itu datang ke sekolah, namun tak bertemu dengannya dan hanya menghubungi via WhatsApp.

Tak hanya itu, Syahud menceritakan, dalam chatingan oknum mengaku wartawan itu mencatut institusi penegak hukum.

Dia mengaku akan berkordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan atas adanya dugaan penggelembungan jumlah siswa.

Menjawab ancaman oknum mengaku wartawan itu, Kepsek SMP Islam Miftahul Ulum menanggapinya dengan santai.

Ia mempersilahkan oknum mengaku wartawan itu melibatkan APH sekiranya punya data valid.

“Tetapi saya bisa membuktikan bahwa sekolah kami tidak satu pun siswa yang kami mark-up. Saya minta dia hati-hati karena ini persoalan nama baik, dan kami akan perjuangkan nama baik lembaga kami,” tegas Syahid.

Akan tetapi, jika oknum mengaku wartawan itu mencoreng nama baik lembaganya, pihaknya tak segan akan menempuh jalur hukum.

Sambut Baik Rencana PWI Pamekasan Luncurkan Program MCC

“Semua kepsek yang dinaungi MKKS Swasta Kabupaten Pamekasan, sangat bersyukur dan berterima kasih atas rencana PWI Pamekasan meluncurkan MCC (Media Call Center),” terang Syahid, yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Swasta Kabupaten Pamekasan.

Dirinya mengaku berani mengadukan kasus itu ke PWI Pamekasan, karena mendapatkan informasi terkait MCC yang akan di launching di momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2024.

Sejauh ini, kata Syahid, kepsek dan para guru tidak tahu harus mengadu ke mana ketika ada persoalan aksi oknum mengaku wartawan.

Untuk diketahui, PWI Pamekasan akan meluncurkan MCC pada Rabu (7/2/2024) mendatang.

Peluncuran tersebut akan diwarnai dengan Dialog Publik dengan tema “Pers dan Dinamika Pembangunan di Kabupaten Pamekasan” di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.

Menurut Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam, MCC berpijak pada dua tujuan.

Pertama, menjadi wadah konsultasi publik berkaitan dengan dunia jurnalistik. 

Kedua, meminimalisasi munculnya oknum LSM yang mengaku wartawan, yang kerjaannya hanya menakut-nakuti masyarakat tetapi karyanya tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik. 

“Masyarakat bisa melaporkan itu ke MCC PWI Pamekasan. Kami siapkan saluran nomor WhatsApp yang adminnya adalah Sekretaris PWI Pamekasan Mas Jack Marzukiy,” pungkasnya.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow