Kasus TBC di Jombang Terus Meningkat, Satu Dokter Per Semester Tangani 4 Pasien Suspek
Kasus penyakit TBC atau Tuberculosis cenderung mengalami peningkatan di Jombang. Ada sekitar 2.500 pasien suspek sampai tahun 2024 yang ditemukan, dan satu Dokter bisa deteksi 4 pasien suspek dalam satu semester.
JOMBANG, SJP - Kasus penyakit TBC atau Tuberculosis cenderung mengalami peningkatan di Jombang. Ada sekitar 2.500 pasien suspek sampai tahun 2024 yang ditemukan, dan satu dokter bisa deteksi 4 pasien suspek dalam satu semester.
Data ini terungkap saat pelaksanaan Seminar Kesehatan Tuberculosis (TBC) yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Jombang, di Aula Ponpes Gadingmangu, Sabtu (7/12/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Dr Hexawan Tjahja Widada melalui staf bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Novi Kusrini mengatakan, sampai saat ini untuk kasus TBC di Kabupaten Jombang ada sekitar 2.500 yang ditemukan.
"Sementara angka penyakit TBC di Indonesia menempati urutan kedua di dunia. Otomatis di Kabupaten Jombang angka penderita TBC meningkat," kata Novi Kusrini kepada wartawan di sela - sela acara seminar.
Menurut Novi Kusrini, penyakit TBC Butuh penanganan serius, kalau ada temuan kasus harus segera diobati. Ketika kasus yang ditemukan diobati, yang belum diobati dilacak, yang kontak serumah dengan penderita TBC diobati.
"Semua lini, bisa bersama - sama, seperti kegiatan Seminar Kesehatan Tuberculosis (TBC) dengan tema 'Sehat dan Bahagia Tanpa TBC' yang diselenggarakan DPD LDII Jombang," ungkapnya.
Mungkin dengan langkah tersebut masyarakat bisa paham dan menyiarkan ke sesama. Tingkat Kesadaran makin tinggi mengenali apa itu TBC, Gejalanya, dan penanganannya.
"Harapannya nanti, eliminasi TBC di Tahun 2030 tercapai," ujarnya.
Sementara, Dr Bani Cahyono menerangkan, jika TBC sangat berbahaya sekali karena penyebarannya lewat lingkungan sekitar.
Bahkan sepengetahuannya di dunia setiap 20 detik ada kematian kasus TBC, dan tiap satu detik terpapar TBC.
"Untuk itu penting menjaga lingkungan, kebugaran fisik, dan menjaga kekebalan tubuh," ungkap dokter Umum yang berpraktek di daerah Kecamatan Mojowarno itu.
Dijelaskan, sejauh ini Dinas Kesehatan Jombang menggandeng semua tenaga kesehatan, termasuk dokter, pemilik klinik dan praktek dokter pribadi untuk segera jika ada pasien gejala TBC untuk ditangani.
"Kita difasilitasi untuk pasien segera dibawah ke Puskesmas untuk tes dahak, foto torak, dan lain sebagainya. Karena itu data penyakit TBC cenderung naik karena datanya banyak yang tergalih," jelasnya.
Dr Bani Cahyono juga mengaku dalam setahun, suspek TBC yang ditangani dan dilimpahkan ke Puskesmas, Suspeknya dalam satu semester ada 4 pasien,
"Itu dari saya saja belum dari dokter yang lain," tandasnya.
Ketua DPD LDII Jombang, Widodo menyampaikan pihaknya memang konsen untuk menjalankan kegiatan pengabdian maayarakat.
Bagian dati instrukai DPP untuk peringatan hari kesehatan Nasional.
"Ada Foging, penyuluhan Kesehatan, donor darah dan seminar kesehatan," pungkasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?