Banjir di Mojokerto Mulai Surut, Saatnya Warga Hitung Kerugian Materil
Namun belum ada aktivitas di kantor desa dan sekolah. Sebab, listrik masih padam dan halaman masih digenangi air setinggi 10-20 sentimeter.
MOJOKERTO, SJP - Banjir di Dusun Bekucuk dan Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto mulai surut.
Pantauan di lokasi, pada Senin (16/22/2024) pagi, sepanjang jalan Desa Tempuran sudah tidak digenangi air.
Namun, masih ada beberapa rumah tergenang air yang berada di dataran rendah. Ketinggiannya sekitar 20 sentimeter.
Meski air sudah mulai surut, terpantau belum ada aktivitas di kantor desa dan sekolah. Sebab, air masih menggenangi halaman. Sedangkan listrik masih padam.
Tampak sejumlah warga mulai membersihkan rumahnya dari sampah dan lumpur bekas banjir. Barang-barang dan perabotan dari dalam rumah dikeluarkan.
Sejumlah relawan dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Mojokerto dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) masih menyuplai air bersih dan membersihkan sampah.
Di pos pengungsian dan pos kesehatan sudah tidak ada lagi pengungsi. Barang-barang berharga pengungsi yang dititipkan di pos juga sudah diambil.
Meski sudah tidak ada pengungsi, dapur umum tetap beraktivitas untuk menyuplai kebutuhan makanan pascabanjir bagi warga terdampak.
Slamet (74), warga setempat menyebut, air mulai surut sejak Ahad (15/12/2024) petang. Air di rumahnya baru benar-benar surut pada Senin (16/12/2024) dini hari.
Namun, Slamet belum mencatat secara rinci apa saja barang-barang berharga miliknya yang rusak akibat terendam banjir selama sepekan.
Dia mengatakan, para pengungsi mulai meninggalkan pos pengungsian sejak Senin pagi. Barang-barang mereka mulai diangkut dipindahkan ke rumah masing-masing.
"Tadi malam surut total sekitar pukul 02.00 WIB. Banyak yang rusak, sekarang masih pengecekan. Pengungsi sudah tidak ada. Tadi pagi boyongan," ujarnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?