Pemkot Surabaya Gencar Terapkan KAS-RPA Menuju Kota Responsif Gender

Pemerintah Kota Surabaya terapkan Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) gencarkan pemberdayaan di tingkat Kelurahan dan Kecamatan guna lebih responsif tangani masalah libatkan perempuan dan anak menuju kota responsif gender.

20 Nov 2023 - 23:30
Pemkot Surabaya Gencar Terapkan KAS-RPA Menuju Kota Responsif Gender
Wali Kota Surabaya terapkan budaya keguyuban, kesadaran, serta kepedulian warga terhadap anak dan perempuan lewat KAS-RPA.

Surabaya, SJP - Pemerintah Kota Surabaya terapkan Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) gencarkan pemberdayaan di tingkat Kelurahan dan Kecamatan guna lebih responsif tangani masalah libatkan perempuan dan anak.

"Program tersebut, merupakan bagian dari terjemahan Surabaya Kota Responsif Gender," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat tinjau langsung pelaksanaan KAS-RPA, di Balai RW 05 Kelurahan Balongsari, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Senin (20/11/2023).

KAS-RPA, menurut Eri dijalankan secara berkelanjutan dengan tujuan berikan pendampingan terhadap perempuan dan anak semakin dikuatkan.

Sebab, saat itu Pemkot Surabaya bersama UNICEF dan Bappenas RI, telah lakukan Penandatanganan RKT (Rencana Kerja Tahunan) tentang Pemenuhan Konvensi Hak Anak untuk Program CFCI (Child Friendly Cities Initiative).

Bahkan, sebut Eri oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI beri apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya terus berkomitmen menjadikan Surabaya sebagai Kota Layak Anak Tingkat Dunia.

"Hasilnya, alhamdulillah Kota Surabaya terpilih menjadi kota pertama, di Indonesia sebagai pilot program CFCI, yakni memiliki potensi besar, menjadi Kota Layak Anak Tingkat Dunia, yang berstandar internasional," cetus Eri.

Tak hanya itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyaksikan bagaimana kepedulian dan kesadaran warga terhadap penerapan KAS-RPA.

“Ini adalah kampung yang dibentuk untuk perempuan dan anak, juga kesetaran gender. Program KAS-RPA ini memberikan edukasi terkait terapan kesetaraan gender melalui berbagai informasi dan materi yang ditempel oleh masyarakat di dinding Bali RW,” tambahnya.

Adapun terdapat lima indikator pendukung penerapan KAS-RPA, diantaranya, adalah Kampung Aman, Kampung Belajar, Kampung Sehat, Kampung Asuh, serta Kampung Kreatif dan Produktif. 

Olehnya, Wali Kota Eri berharap, warga lingkungan sekitar jangkauan RW 05, Kelurahan Balongsari, dapat saling bertukar informasi berikan edukasi kepada kampung-kampung lainnya yang ada di Kota Pahlawan, Surabaya.

“Saya berharap seluruh warga masyarakat sekitar kampung ini menjadi pionir dan jujukan, serta bisa ditularkan kepada kampung yang lainnya. Saya minta kepada DP3A-PPKB Surabaya dan seluruh jajaran Pemkot, agar Pak RW dan semua yang terlibat disini menjadi mentor di kampung lainnya. Sehingga tular dari pesan edukasinya adalah dari warga untuk warga,” imbaunya.

Lebih lanjut dikatakan Eri dalam upaya menjadikan Surabaya Kota Responsif Gender seluruh masyarakat di RW 05, Kelurahan Balongsari diharapkan utamakan pemenuhan konvensi hak dan perlindungan anak dan perempuan dapat terwujud optimal.

Dijelaskan rinci atas adanya KAS-RPA adalah bagaimana seluruh masyarakat, RT/RW, dan KSH lebih responsif, kepada anak dan perempuan.

Jadi, jangan sampai ada kekerasan pada anak dan perempuan.

Karena perempuan, adalah salah satu faktor keberhasilan dalam mendidik anak, sebab anak, adalah calon pemimpin di masa depan, tegas Eri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widayanti menyampaikan, bahwa penerapan KAS-RPA turut melibatkan Non-Governmental Organization (NGO), akademisi, dan pemerhati anak di 58 kampung yang menerapkan KAS-RPA.

“Peran semua elemen yang dilibatkan sangat penting dan sebagai kendali penuh seperti digaungkan oleh Pak Wali (Eri Cahyadi,red) terus-menerus, pemkot membudayakan keguyuban, kesadaran, serta kepedulian warga terhadap anak dan perempuan," harap Ida optimis.

"Pesan Pak Wali, setiap kampung mendatang di kawasan KAS-RPA ini bisa berdampak positif kepada RW, bahkan ke kampung lain. Untuk itu kampung-kampung lain di Surabaya, diharapkan terbiasa mengutamakan hak dan perlindungan pada anak dan perempuan,” tuturnya. (**)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow