Ini Strategi Polisi Hadapi Lonjakan Volume Kendaraan di Kota Batu

Polres Batu telah menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan di beberapa titik jika volume kendaraan mulai melambat hingga 5 kilometer per jam.

26 Dec 2024 - 19:32
Ini Strategi Polisi Hadapi Lonjakan Volume Kendaraan di Kota Batu
Volume kendaraan menuju kota Batu yang mulai padat (Arul/SJP)

KOTA BATU, SJP – Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, memprediksi puncak kenaikan volume kendaraan di Kota Batu akan terjadi pada 30 Desember hingga 1 Januari 2025.

Berdasarkan data okupansi hotel dan pantauan arus lalu lintas, lonjakan kendaraan diperkirakan akan meningkat signifikan pada periode tersebut, seiring dengan perayaan malam tahun baru.

“Pada puncak kepadatan nanti, kami akan memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus kendaraan. Jangan sampai arus lalu lintas lumpuh total karena ini akan sangat mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujar Andi, Kamis (26/12/2024).

Data menunjukkan, hingga saat ini rata-rata tingkat okupansi hotel di Kota Batu baru mencapai 40-50 persen. Namun, okupansi beberapa hotel berbintang diperkirakan mencapai 60 persen pada 29 Desember. Hal ini mengindikasikan akan ada gelombang kedua kedatangan wisatawan menjelang akhir tahun.

Untuk menghadapi kepadatan tersebut, Polres Batu telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya adalah rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan di beberapa titik jika volume kendaraan mulai melambat hingga 5 kilometer per jam.

Jalur satu arah (one way) akan diberlakukan di Jalan Ir Soekarno hingga simpang tiga Jalan Dewi Sartika dan di Jalan Abdul Gani menuju simpang tiga TMP Suropati.

Selain itu, jalur dua arah (contraflow) akan diterapkan di Jalan Sultan Agung, Jalan Sahar, dan Jalan WR Supratman sebagai bagian dari siklus kecil dalam kota untuk memecah arus. Polres Batu juga mengoptimalkan jalur alternatif untuk mengurangi beban jalan protokol.

Andi menekankan bahwa keputusan memberlakukan rekayasa lalu lintas akan didasarkan pada data-data pendukung, termasuk pantauan CCTV, data Google Maps, dan grafik kendaraan yang keluar dari empat gerbang tol: Singosari, Lawang, Pakis, dan Madyopuro.

“Sejumlah data ini sangat penting untuk merancang strategi yang tepat. Polisi lalu lintas harus bekerja berbasis riset. Dengan menggabungkan data okupansi, lalu lintas, sosial, hingga exit gate tol, kami dapat memformulasikan langkah antisipasi yang efektif,” tegas Andi.

Pada momen liburan Natal dan tahun baru ini, Polres Batu memastikan seluruh personel siap siaga di lapangan untuk memantau kondisi arus secara realtime. Dengan berbagai strategi yang telah dirancang, Andi optimistis risiko kemacetan di Kota Batu dapat diminimalkan sehingga wisatawan tetap dapat menikmati liburan dengan nyaman. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow