Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka Kembali dengan Kuota dan Wajib Pendampingan Warga Lokal
Jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur resmi dibuka kembali dengan pembatasan kuota sebanyak 200 pendaki per hari.
LUMAJANG, SJP - Jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur resmi dibuka kembali dengan pembatasan kuota sebanyak 200 pendaki per hari.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan setiap pendaki menggunakan jasa pendamping atau pemandu yang merupakan warga lokal, dan pendakian hanya diperbolehkan hingga pos Ranu Kumbolo.
Aturan baru ini diterapkan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) setelah jalur pendakian ditutup selama lima tahun, dengan tujuan meningkatkan keamanan dan keselamatan pendaki.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudiyanto Tjahyo Nugroho, menjelaskan bahwa kuota pendakian ditentukan berdasarkan jumlah kelompok.
Setiap kelompok dibatasi maksimal 10 orang dan harus memiliki satu pendamping. Jika kelompok terdiri dari kurang dari 10 pendaki, kuota tetap dihitung berdasarkan asumsi 10 orang per pendamping.
"Pembatasannya 200 orang per hari dengan catatan sesuai ketersediaan pendamping. Misalnya, satu kelompok berisi lima orang, maka tetap menggunakan satu pendamping, sehingga slotnya dihitung 10 orang," terang Rudiyanto pada Kamis (26/12/2024).
Saat ini, TNBTS telah menyiapkan 80 pemandu dari Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, dan jumlah ini akan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pendaki.
Regulasi baru juga menetapkan durasi pendakian maksimal dua hari satu malam. Tiket pendakian dapat dipesan secara online melalui situs resmi TNBTS dengan tarif yang terjangkau, tidak melebihi Rp 75.000 per orang, termasuk asuransi.
“Sesuai regulasi baru yang disepakati, pendakian dibatasi selama dua hari satu malam untuk setiap orang. SOP itu sudah ada saat melakukan booking online," kata Rudiyanto. (**)
sumber: beritasatu.com
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?