Warga Jember Kaget Harga Cabai Rawit Setiap Hari Naik

JEMBER, SJP – Faktor cuaca menyebabkan harga capai rawit sret di Kabupaten Jember melonjak. Fenomena itu dapat dilihat di beberapa pasar. Antara lain di Pasar Tanjung, Pasar Kepatihan, Pasar Pelita, Pasar Gebang, dan pasar baru yang ada di Kecamatan Kencong.

Harga cabai rawit sret saat ini menyentuh angka Rp 92 ribu per kilogram. Padahal sebulan lalu, harga cabai rawit sret masih berada di angka Rp 23 ribu per kilogram.

Setiap hari, harga cabai naik signifikan. Kenaikan harga itu dipicu oleh cuaca buruk. Hujan terus menerus di sejumlah wilayah membuat lahan tanam cabai mengalami banjir. Air menggenang di beberapa wilayah. Seperti Jember selatan, Kecamatan Puger dan Kecamatan Kencong. 

Akibat cuaca buruk tersebut, tidak sedikit petani yang gagal panen. Karena tanaman cabai mereka membusuk.

"Pemicu kenaikan harga cabai karena petani gagal panen, " terang Nurhayati, pedagang cabai di Pasar Tanjung, Jember, Selasa (7/1/2025).

Kondisi itu menyebabkan stok ketersediaan cabai menipis. Sementara permintaan cabai terus meningkat di kalangan konsumen. Tidak menutup kemungkinan, harga cabai rawit masih akan terus mengalami kenaikan.

"Stok tidak ada. Permintaan cabai banyak. Besok kemungkinan naik lagi harga cabai. Bahkan pernah mendekati 200 ribu rupiah," kata Nurhayati. 

Selain cabai rawit, harga cabai hijau dan cabai besar ikut mengalami kenaikan. Harga cabai hijau saat ini mencapai Rp 45 ribu per kilogram. Sementara harga cabai besar saat ini Rp 46 ribu per kilogram. 

Kenaikan harga cabai ini cukup membuat konsumen terkejut. Pasalnya, beberapa hari lalu harga cabai masih berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram. 

Bahkan, salah seorang konsumen, Khoiriyah mengaku terkejut saat bertanya harga cabai. Dia pun akhirnya memutuskan untuk mengurangi pembelian cabai rawitnya.

"Saya kaget harga cabai sudah 92 ribu rupiah. Biasanya saya beli setengah kilo. Sekarang hanya mampu membeli seperempat kilo saja," ungkapnya. (**)

Editor: Ali Wafa