Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Kembali Diserang Israel, Pasien dan Staf Terancam
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara kembali mengalami serangan dari Israel pada Sabtu, menurut laporan Wakil Menteri Kesehatan Gaza, dr. Yousef Abu Rish
Suarajatimpost.com - Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara kembali mengalami serangan dari Israel pada Sabtu, menurut laporan Wakil Menteri Kesehatan Gaza, dr. Yousef Abu Rish.
“Lantai atas RS Indonesia menjadi sasaran tembakan artileri Israel,” ungkap Abu Rish setelah berkomunikasi langsung dengan staf medis di rumah sakit tersebut, seperti yang dikutip oleh Antara, Sabtu (19/10/2024).
Dalam pernyataan tertulis dari organisasi kemanusiaan MER-C di Jakarta, Abu Rish menjelaskan bahwa suara tembakan terdengar selama percakapan itu berlangsung. Selain menyerang Rumah Sakit Indonesia, pasukan Zionis juga dilaporkan menembaki sekelompok pengungsi yang berlindung di gerbang rumah sakit.
“Ada kepanikan besar di antara pasien dan staf medis,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan, menyatakan bahwa serangan tersebut menyebabkan listrik padam dan mengancam nyawa 40 pasien serta 15 staf medis yang masih berada di dalam rumah sakit.
Akibat serangan ini, Kementerian Kesehatan Palestina mendesak semua staf medis di rumah sakit di seluruh dunia untuk menunjukkan aksi solidaritas dengan rumah sakit di Jalur Gaza serta mengekspresikan penolakan terhadap tindakan genosida Israel terhadap rakyat Palestina.
Serangan terhadap RS Indonesia ini terjadi di tengah pengepungan Gaza Utara oleh pasukan Zionis yang telah berlangsung hampir dua pekan sejak 5 Oktober 2024. Dalam situasi tersebut, tentara Israel telah memerintahkan tiga rumah sakit aktif di Gaza Utara, termasuk RS Indonesia, untuk segera melakukan evakuasi ke arah selatan.
Pasukan Zionis mengancam akan menghancurkan rumah sakit dan menangkap orang-orang di dalamnya jika perintah evakuasi tidak dipatuhi. Akibatnya, dua relawan MER-C yang bertugas di RS Indonesia terpaksa mengungsi ke Deir Al-Balah, Gaza Tengah, demi keselamatan mereka.
Saat ini, terdapat empat relawan MER-C yang masih bertahan di Jalur Gaza untuk menjalankan misi kemanusiaan. Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa mereka adalah WNI terakhir yang tetap berada di wilayah tersebut. (**)
sumber: beritasatu.com
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?