Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Ciptakan Pasar Baru untuk Produk Pangan
Program Makan Bergizi Gratis (PMBG) diharapkan akan menciptakan pasar baru bagi produk pangan yang dihasilkan oleh petani dan peternak di Indonesia
Suarajatimpost.com - Program Makan Bergizi Gratis (PMBG) diharapkan akan menciptakan pasar baru bagi produk pangan yang dihasilkan oleh petani dan peternak di Indonesia.
Program ini sangat penting untuk komoditas yang rentan terhadap penurunan harga saat produksi berlimpah, seperti cabai, telur, dan daging ayam. Dengan adanya PMBG, kesejahteraan petani dan peternak diharapkan dapat meningkat secara signifikan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, percaya bahwa PMBG akan memperkuat ekosistem pangan nasional dan memicu pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, program ini memberikan kepastian bagi petani dan peternak, yang sebelumnya tidak memiliki pembeli tetap.
“Kita mau terima kasih dengan PMBG, ini pastinya ekonomi akan semakin bergerak. Yang tadinya tidak ada standby buyer atau offtaker yang pasti, sekarang bisa menjadi lebih pasti. Jadi, nanti dapur-dapur PMBG itu akan terhubung dengan hulu sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani-peternak lokal,” jelasnya.
Arief juga menekankan bahwa kelebihan stok komoditas seperti cabai, telur, dan daging ayam tidak akan lagi terbuang, karena PMBG akan menyerap hasil produksi tersebut. Ia menambahkan bahwa jika program ini berjalan dengan baik, dapat melibatkan hingga 82,5 juta orang setiap hari, bahkan dua kali sehari.
Dampak positif dari PMBG juga diharapkan bisa mengurangi daerah yang rawan pangan dan menurunkan tingkat stunting. Program ini menjadi langkah penting dalam mengintegrasikan rantai pasok pangan dari hulu ke hilir di Indonesia.
Selama ini, pemerintah sering disalahkan saat harga pangan jatuh karena produksi berlebih, sehingga integrasi yang lebih baik menjadi sangat diperlukan.
Pada 9 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan bahwa PMBG akan menciptakan pasar terjamin bagi produk pangan dari desa-desa di seluruh Indonesia.
Ia menyoroti masalah yang dihadapi petani, seperti kelebihan produksi telur atau mangga yang tidak terjual akibat kurangnya transportasi. Dengan PMBG, diharapkan semua hasil pertanian akan terserap dengan baik.
Arief juga menegaskan bahwa PMBG akan memprioritaskan pasokan dari dalam negeri, mendukung kesejahteraan produsen pangan lokal, serta mempertimbangkan kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya optimalisasi hasil produksi pangan lokal untuk memberikan kepastian bagi petani.
Di sektor ayam pedaging, Indonesia diperkirakan akan mengalami surplus produksi sebesar 120 ribu ton pada 2024. Dukungan terhadap PMBG diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Dukungan terhadap PMBG akan menyokong terwujudnya ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan peternak,” ujar Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Makmun dalam keterangan yang dikutip Kamis (10/10/2024).
Makmun, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa PMBG akan menjangkau 12,4-14,1 juta anak sekolah di Indonesia mulai 2025.
Program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan protein hewani yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat, serta memperkuat keberlanjutan peternakan lokal. (**)
sumber: investor.id
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?