Polres Mojokerto Selidiki Video Viral Gerombolan Pemuda Diduga Begal
Polisi mengimbau masyarakat, khususnya pemuda dan remaja untuk berada di rumah ketika tengah malam
KOTA MOJOKERTO, SJP – Polisi mendalami kasus gerombolan pemuda menenteng senjata tajam (sajam) di depan Pabrik Ajinomoto, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Aksi itu terekam kamera dan viral di media sosial.
“Pihak Polres masih melakukan penyelidikan,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto Kota, Ipda Slamet, Senin (6/12/2025).
Dia menyebut, korban sudah melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor (Polsek) Jetis pada Sabtu (4/1/2025) kemarin. Informasi yang diperoleh, korban berinisial AF (17), seorang remaja asal Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.
“Laporannya kemarin ke Polsek Jetis. Saat ini pihak kepolisian masih melaksanakan penyelidikan,” ujar Ipda Slamet.
Namun hingga kini, pihaknya belum bisa memastikan peristiwa tersebut merupakan aksi begal atau gangster yang sengaja berbuat onar.
“Sementara masih belum dapat laporan dari penyidik,” terangnya.
Namun, pihaknya mengimbau kepada para pemuda atau pun remaja, untuk tetap berada di rumah saat tengah malam. Sebagai antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan tindak kejahatan.
“Untuk pemuda, kami imbau agar ketika sudah pukul 00.00 WIB, segera pulang ke rumah. Karena di luar, apalagi tempat sepi sangat berbahaya. Lebih baik di rumah saja,” imbaunya.
Berdasarkan rekaman kamera closed circuit television (CCTV) yang diunggah di media sosial Facebook, tertulis bahwa peristiwa itu terjadi pada tanggal 4 Januari 2025 pukul 02.11 WIB.
Video berdurasi 32 detik itu memperlihatkan tiga orang remaja berboncengan mengendarai motor Honda Scoopy. Mereka diadang oleh gerombolan orang yang mengendarai motor.
Ada tiga motor yang mengadang. Ada yang boncengan dua dan ada yang bonceng tiga. Tiga remaja yang mengendarai motor itu tiba-tiba dikejar oleh gerombolan orang tersebut sambil mengacungkan pedang. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?