Preman Kampung Probolinggo Terancam Ditahan usai Babak Belur Dihajar PKL

Agus kembali berulah, hingga puluhan warga yang tergabung dalam paguyuban PKL mendatangi Mapolsek untuk mendesak polisi agar Agus segera ditahan.

07 Jan 2025 - 18:45
Preman Kampung Probolinggo Terancam Ditahan usai Babak Belur Dihajar PKL
Iptu DJ. Setyo, Kanit Reskrim Polsek Kraksaan berusaha meredam emosi warga. (Armandsyah/SJP)

PROBOLINGGO, SJP – Seorang preman kampung asal Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, babak belur dihajar oleh anggota paguyuban pedagang kaki lima (PKL), di sekitar Stadion Gelora Kraksaan, Minggu dini hari (7/1/2025). Insiden ini berbuntut panjang hingga melibatkan laporan ke polisi dari kedua belah pihak.

Istri preman bernama Agus itu melaporkan dugaan penganiayaan ke Polsek Kraksaan, yang kemudian memicu reaksi balik. Puluhan warga yang tergabung dalam paguyuban PKL mendatangi Mapolsek untuk mendesak agar Agus segera ditahan, pada Selasa (7/1/2025).

Dugaan Premanisme Jadi Pemicu

Menurut Didik Tri Wahyudi, Koordinator PKL di lokasi tersebut, Agus kerap melakukan aksi pemalakan terhadap para pedagang selama dua bulan terakhir. Ia meminta rokok, makanan, hingga uang tunai secara paksa.

“Dia sering mengaku sebagai orang kepercayaan Bupati Probolinggo terpilih, Gus Haris, untuk menakut-nakuti kami,” ujar Didik.

Puncaknya, pada Minggu dini hari, para pedagang yang kesal melampiaskan kemarahan dengan menghajar Agus, setelah ia kembali mencoba memalak. Akibat kejadian itu, Agus mengalami luka lebam di bagian kepala.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Kanit Reskrim Polsek Kraksaan, IPTU Dj. Setyo, membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait aksi premanisme yang dilakukan oleh Agus dan dugaan pengeroyokan terhadapnya.

“Kasus ini kami tangani secara profesional. Baik laporan dugaan penganiayaan maupun premanisme sedang kami dalami,” ujar IPTU Setyo.

Puluhan warga tetap memadati Polsek Kraksaan untuk mendesak pihak berwajib segera menahan Agus. Mereka mengaku resah dengan ulahnya yang merugikan banyak pihak. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow