Operasi Pekat di Dua Tempat, Beberapa Wanita Open BO Diamankan Satpol-PP Kota Malang
Kota Malang, SJP - Setelah melakukan penggrebekan atau merazia Votel Nirmala Hotel yang berada di Jalan Kolonel Sugiono No.47, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Satpol-PP Kota Malang menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (pekat) merazia hotel lainnya, yaitu Dewarna Hotel di Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Ahad (10/3/2024) dinihari.
Dalam razia yang dilakukan oleh tim gabungan dari Satpol-PP Kota Malang, personel TNI-Polri, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinsos P3AP2KB (Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Malang tersebut, berhasil mengamankan belasan orang yang kedapatan berada dalam satu kamar dan bukan suami istri.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Malang, Heru Mulyono, S.IP., MT, mengatakan, kegiatan operasi pekat ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat di bulan suci Ramadan.
"Sebenarnya, kegiatan ini (Operasi Pekat), bagian dari tindak lanjut dari berapa pengaduan masyarakat, baik yang berkaitan dengan kegiatan protitusi maupun penjualan minol (minuman beralkohol) yang tidak ada izinnya," ucapnya, saat ditemui awak media dalam operasi pekat, Ahad (10/3/2024) dini hari.
Menurut Heru, Operasi Pekat ini dilakukan dengan sasaran dua tempat yang diduga menjadi ajang Protitusi online tersebut, petugas berhasil mengamankan belasan orang, dan langsung dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol-PP Kota Malang untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.
"Jadi, kegiatan ini sekalian mencoba untuk memberikan edukasi atau memberikan rasa tenang kenyamanan masyarakat dalam memasuki bulan Ramadan, dalam operasi ini kita menemukan dugaan kegiatan protitusi itu," jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat mengatakan, dalam razia yang dilakukan di dua hotel tersebut, terdapat belasan belasan orang ini diamankan.
"Dua hotel itu memang telah masuk dalam target operasi (TO) kami, dan juga telah diresahkan oleh warga, karena diduga kuat ada prostitusi, namun apakah kegiatan protitusi itu melibatkan manajemen hotel apa tidak, nanti akan kita dalami lebih lanjut," katanya.
Akan tetapi, lanjut Rahmat, dalam operasi tersebut sebagian pelaku yang diduga melakukan praktik prostitusi ada yang kabur. Tepatnya yang berada di Votel Nirmala Hotel.
"Informasinya bocor atau tidak saya tidak tahu. Yang jelas, sepertinya saat petugas datang, ada yang berhasil kabur," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saat operasi berlangsung, memang ada sebuah pintu di bagian belakang hotel yang diduga kuat digunakan sejumlah pelaku prostitusi kabur saat tahu petugas datang.
Rahmat menegaskan, dari hasil pemeriksaan tersebut sejauh ini ada sebanyak 9 orang yang mengakui sedang praktik open BO, dengan rincian 4 orang wanita Open BO, 4 pria pengguna jasa dan seorang waria.
"Wanita Open BO itu ada yang dari Malang, Banten, Jawa Barat dan Lampung. Diduga joki atau perantara atau mucikari lari semua," pungkasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?