Update Luapan Sungai Bengawan Solo, 36 Desa di Bojonegoro Terendam Air
Dari 18 desa yang tersebar di enam kecamatan, kini jumlahnya bertambah menjadi 30 desa yang berada di 10 wilayah kecamatan. Pantauan suarajatimpost.com, tinggi genangan air saat ini bervariasi, mulai 50 hingga 60 sentimeter.
Kabupaten Bojonegoro, SJP- Dampak meluapnya air sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Kabupaten Bojonegoro sejak meningkatnya elevasi Tinggi Muka Air (TMA) pada Minggu (10/3/2024) petang kemarin semakin meluas.
Dari 18 desa yang tersebar di enam kecamatan, kini jumlahnya bertambah menjadi 30 desa yang berada di 10 wilayah kecamatan. Pantauan suarajatimpost.com, tinggi genangan air saat ini bervariasi, mulai 50 hingga 60 sentimeter.
Syafi'i, salah satu warga Kelurahan Ledok Wetan yang lingkungan tempat tinggalnya tak luput dari luapan air sungai terpanjang di Pulau Jawa mengatakan, air mulai datang pada Minggu (10/3) sore kemarin.
"Mulai Minggu sore datangnya (air), malamnya lebih banyak lagi," kata Syafi'i, Senin (11/3/2024).
Warga tampak masih bertahan di rumahnya masing-masing meski telah dimasuki air, mereka berharap genangan air segera surut.
"Belum ada yang mengungsi, masih bertahan di rumah semua, berharap air segera surut," lanjutnya.
Sepuluh kecamatan yang terdampak luapan air sungai Bengawan Solo yakni, Kecamatan Bojonegoro kota, Padangan, Ngraho, Kalitidu, Trucuk, Balen, Kasiman, Boureno, Malo, dan Kecamatan Dander.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Laela Noer Aeny mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mendirikan tenda pengungsian di Desa Leran dan Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, dan memberikan bantuan terpal di Desa Ngulanan Kecamatan Dander.
Selain BPBD Kabupaten Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro juga sudah melakukan pantauan langsung ke lokasi pada Minggu (10/3) malam. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?
