OJK Akan Sanksi Debt Collector yang Kerap Intimidasi Nasabah Pinjol

PASURUAN, SJP — Kasus penipuan berkedok kredit murah dan pinjaman online (pinjol) yang menimpa ratusan warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, mendapat atensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang.

Dalam kasus ini, sebagian besar korbannya merupakan ibu rumah tangga. Total ada 215 orang. Selain warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, ada juga korban dari desa dan kecamatan lain di Kabupaten Pasuruan.

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi menuturkan, dugaan penipuan dengan modus kredit murah dan pinjol itu terjadi pada Desember 2024 lalu. Sebanyak 7 orang sudah melaporkan peristiwa itu kepada OJK Malang.

"Kami sudah menerima 7 orang yang melaporkan secara tertulis yang ditujukan kepada anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen melalui nomor 157," ucapnya, Kamis (9/1/2025).

Biger menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada debt collector yang melakukan penagihan kepada nasabah dengan cara mengintimidasi. Sebab ditegaskannya, penagihan yang melebihi ketentuan, bukan cara yang tepat.

"Tidak hanya dari kami OJK, pihak penegak hukum akan melakukan penindakan pada para penagih yang melakukan intimidasi atau kekerasan pada nasabah yang memiliki pinjaman," imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan selektif dalam berinvestasi. Masyarakat juga diminta untuk tidak langsung percaya ketika diiming-imingi program kredit murah oleh orang yang tidak dikenal.

"Semoga masyarakat bisa lebih hati-hati dengan iming-iming kredit murah yang bisa merugikan diri kita sendiri dan pihak aplikasi yang kita lakukan pinjaman," tutupnya. (*)

Editor: Ali Wafa