Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Negeri Malang (UM) Gelar Sosialisasi Anti-Bullying
Sosialisasi anti bullying bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah tindakan kekerasan bullying di lingkungan sekolah dan mendapat respon yang baik dari para peserta sosialisasi yang antusias menceritakan pengalaman mereka mengenai fenomena bullying sekaligus berbagi tips dan sharing.
Kota Malang, SJP - Mahasiswa Progam Pendidikan Sosiologi dari Universitas Negeri Malang (UM) gelar sosialisasi anti-bullying untuk siswa SD.
Sekolah SD Anak Saleh Kota Malang menjadi tempat sosialisasi bullying yang dilakukan pada hari Rabu, (8/11/2023).
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh seluruh siswa kelas 6 dengan jumlah peserta sekitar 112 anak.
"Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah tindakan kekerasan bullying di lingkungan sekolah," ujar perwakilan Mahasiswa Sosiologi UM, Bariratul Magfira kepada Suarajatimpost.com
Adapun rangkaian kegiatan sosialisasi meliputi penyampaian materi, diskusi, serta permainan.
"Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon yang baik dari para peserta sosialisasi dengan menceritakan pengalaman mereka mengenai fenomena bullying dan juga ada sesi tanya jawab dimana banyak sekali siswa yang aktif bertanya mengenai bullying," lanjut Barira.
Barira berharap, melalui kegiatan sosialisasi anti bullying kepada kelas 6 SD Anak Saleh Malang ini dapat dipahami tentang bullying beserta dampaknya.
"Kita concern pada topik anti-bullying karena memang ini sedang kembali marak kasus bullying, dan sangat berkorelasi dengan kesehatan mental," tambahnya.
Sosialisasi ini tidak hanya diikuti oleh siswa kelas 6 SD, melainkan beberapa guru juga turut mendampingi dan berpartisipasi dalam mengawasi para siswa agar acara berjalan dengan lancar.
"Sosialisasi ini berjalan dengan baik dikarenakan partisipan sangat responsif dan menerima dengan baik materi dan informasi yang telah diberikan," lanjut Barira.
Dengan dilakukannya sosialisasi ini, para mahasiswa Sosiologi ini berharap dapat memberikan pemahaman terkait apa itu bullying, bentuk-bentuknya dan bagaimana cara mengatasi tindakan tersebut baik dari segi korban dan pelaku bullying.
Selain itu, pentingnya sosialisasi ini dilakukan adalah karena terdapat hubungan antara bullying dengan kejahatan yang lebih serius.
"Terdapat penelitian yang menjelaskan bahwasanya anak-anak yang terlibat bullying pada usia muda mungkin mempunyai resiko dapat terlibat kejahatan dikemudian hari," ujar Ersa Oktavia Rahmawati, salah satu anggota kelompok mahasiswa Sosiologi kepada Suarajatimpost.com
Bullying memang saat ini menjadi tindakan yang marak terjadi dikalangan anak-anak, apalagi hal tersebut sangat mudah terjadi di lingkungan sekolah.
Hal ini didasari karena sifat anak sekolah masih sangat labil yaitu dari fase anak-anak menuju fase remaja.
"Terakhir, peran pendidikan dalam mengatasi bullying sangat penting. Guru dan staf sekolah harus dilengkapi dengan pelatihan anti-bullying dan sumber daya yang memadai untuk mendeteksi, mencegah, dan menangani situasi bullying, ini akan membantu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung," lanjutnya
Dengan demikian, ada banyak alasan mengapa sosialisasi anti-bullying perlu ditingkatkan, termasuk solusi dari dampak psikologis yang dialami oleh korban, penyebaran cyberbullying, hubungan dengan kejahatan serius, dan peran penting pendidikan dalam mengatasi masalah ini.
"Melalui kegiatan ini kelompok kami berharap dapat memberikan kesadaran serta saling mendukung dan lebih peduli untuk korban maupun untuk pelaku agar tercipta suasana damai bebas aksi bullying dilingkungan sekolah," tandas Oktavia.
Sebagai informasi, adapun beberapa mahasiswa Prodi Sosiologi UM yang terlibat dalam kegiatan ini adalah, Ersa Oktavia Rahmawati, Gafanillah Ahmad, Bariratul Magfira, Hendro Prayogo, Zulvian Davala Yunus. (0)
Pewarta: Donny Maulana
editor: trisukma
What's Your Reaction?