KI dan Baznas Jatim Berkomitmen Perkuat Keterbukaan Informasi Publik

Baznas Jatim menyadari bahwa keterbukaan informasi publik sangat diperlukan sebagai sarana untuk menarik lebih banyak partisipasi masyarakat dalam berzakat melalui Baznas. 

11 Jan 2025 - 17:01
KI dan Baznas Jatim Berkomitmen Perkuat Keterbukaan Informasi Publik
Ketua KI Jatim, Edi Purwanto (baju kotak) saat bersama jajaran pengurus Baznas Jatim di kantor Baznas Jatim dalam sebuah acata silaturahimi dan audiensi. (Ist/SJP)

MALANG, SJP – Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur (Jatim) berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim terkait tata laksana keterbukaan informasi publik. Komitmen itu dibangun pada Jumat (10/1/2025).

Kegiatan silaturahmi dan audiensi itu dilaksanakan di kantor Baznas Jatim, di kompleks gedung Islamic Center Jatim, di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. Kunjungan dari KI Jatim itu diterima oleh Ketua Baznas Jatim, Prof KH Ali Maschan Moesa.

Ketua KI Jatim, Edi Purwanto mengatakan, kunjungan ke Baznas Jatim itu merupakan bagian dari ikhtiar untuk menjalin sinergi dan kolaborasi guna memperkuat pemahaman dan pelaksanaan keterbukaan informasi di lingkungan Baznas sebagai badan publik. 

Sebab menurut Edi, keterbukaan informasi sangat penting untuk selalu disosialisasikan dan dibumikan di semua badan publik. Hal itu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
 
’’Kami ingin bersama-sama memahami kepatuhan akan pentingnya keterbukaan informasi. Kemudian menyosialisasikan kepada Baznas di kabupaten dan kota di Jatim,” ujarnya, Jumat (10/1/2025).

Menurut Edi, keterbukaan informasi tidak hanya menjadi amanat Undang-Undang, namun juga menjadi kebutuhan untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap badan publik. Termasuk Baznas. 

“Dengan informasi yang jelas, transparan, dan akuntabel, maka masyarakat akan semakin percaya untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas. Semakin banyak pula masyarakat yang akan merasakan manfaat dari Baznas,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Jatim, Prof KH Ali Maschan Moesa menyambut baik inisiatif kolaborasi dari KI Jatim. Menurutnya, sebagai badan publik, Baznas memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan informasi yang transparan dan terpercaya kepada masyarakat. 

“Di era digital ini, informasi adalah kunci. Kolaborasi dengan KI Jatim ini menjadi bagian dari etics managemeny yang harus dipegang teguh oleh badan publik seperti Baznas. Informasi itu seperti pisau bermata dua. Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, agar tidak terjebak dalam berita hoaks,” ujarnya, Jumat (10/1/2025).

Mantan ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu menyadari, keterbukaan informasi menjadi sarana untuk menarik lebih banyak masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam berzakat melalui berbagai fitur digital yang telah disiapkan Baznas. 

“Dengan informasi yang makin meluas dan transparan, masyarakat akan semakin mudah berzakat dan menyalurkan dana untuk kemaslahatan umat. Wong cilik isok gumuyu,” terang guru besar sosiologi itu.

Kolaborasi antara KI Jatim dan Baznas Jatim, diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat. Sekaligus memastikan tata kelola informasi publik berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas. 

’’Dalam dunia informasi yang berkembang pesat seperti sekarang, kebenaran informasi harus tetap dijaga, agar tidak menyesatkan masyarakat. Masyarakat harus terliterasi dengan bijak,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II Baznas Jatim, KH Ahsanul Haq mengaku bersyukur karena penerimaan zakat melalui Baznas Jatim dalam beberapa tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pada 2024 misalnya, Baznas Jatim berhasil mengumpulkan zakat sebesar Rp 50 miliar lebih. Jumlah itu belum diakumulasi dengan hasil pengumpulan zakat oleh Baznas di masing-masing kabupaten dan kota di Jatim.

Peningkatan itu dianggap sebagai sebuah indikator, bahwa tata kelola dan tata laksana informasi di Baznas Jatim telah berjalan transparan dan akuntabel. Sehingga menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berzakat.

‘’Insyaallah tahun 2025, dengan strategi-strategi yang telah dan akan dilakukan, mudah-mudahan bisa terkumpul Rp 60 miliar,’’ kata kiai yang juga katib syuriah PWNU Jatim itu. (0)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow