Khofifah Sebut Eceng Gondok Pemicu Banjir di Mojokerto, Pemkab Mulai Petakan Normalisasi

Banjir yang terjadi di Desa Tempuran ini disebabkan banyaknya eceng gondok dan sampah di aliran sungai, ditambah adanya luapan sungai Watudakon Jombang yang terus bertambah.

10 Dec 2024 - 06:00
Khofifah Sebut Eceng Gondok Pemicu Banjir di Mojokerto, Pemkab Mulai Petakan Normalisasi
Khofifah Indar Parawansa saat makan bersama pengungsi lansia dan anak-anak. (Ist/SJP)

MOJOKERTO, SJP - Khofifah Indar Parawansa kunjungi banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Senin (9/12/2024) malam. 

Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini berbagi makanan bersama warga yang terdampak sekaligus makan bersama. 

Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 ini memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi pengsungsi memiliki kecukupan gizi. 

"Kami membagikan nasi bungkus karena ini memang sudah waktumya makan malam," kata Khofifah sembari membagikan nasi bungkus kepada warga yang terdampak. 

Bagi Khofifah, warga dan anak-anak membutuhkan makanan siap saji, oleh sebab itu ia membawa roti untuk dibagikan kepada anak-anak dan para lansia di pengungsian. 

Dia menyebut, banjir yang terjadi di Desa Tempuran ini disebabkan banyaknya eceng gondok dan sampah di aliran sungai, ditambah adanya luapan sungai Watudakon Jombang yang terus bertambah. 

"Banjir terjadi karena banyaknya eceng gondok dan sampah. Sehingga aliran air terhambat untuk masuk ke sipon Watudakon," ujarnya. 

Menurutnya, pembersihan eceng gondok harus dikebut, agar saluran air bisa lancar tidak terganggu, selain itu pihaknya juga menurunkan pompa air untuk membuang genangan air ke dalam sungai.

Pemkab Petakan Normalisasi Sungai

Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarra memantau langsung kondisi banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Senin (9/12/2024) petang. 

Dia menyebut, banjir yang mengancam ribuan jiwa ini dinilai sebagai pekerjaan rumah (PR) Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk mencari solusi agar tidak terulang lagi dikemudian hari. 

"Ini PR kita agar tidak terulang," kata Gus Barra sapaan akrabnya saat diwawancarai di lokasi. 

Dia mengatakan, di Desa Tempuran ada beberapa rumah yang terendam banjir, bahkan sudah ada beberapa warga yang mengungsi.

Walau masih ada warga yang bertahan, pihaknya menilai kondisinya sangat memprihatinkan lantaran jika ada hujan deras datang, potensi air masuk ke dalam rumah masih begitu tinggi. 

Pihaknya juga menilai, banyaknya eceng gondok di sungai menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir. 

"Kita harus waspada, salah satunya banyaknya eceng gondok yang belum dibersihkan. Kita harus mewaspadai itu, agar nantinya tidak ada lagi seperti ini," ujarnya. 

Menurutnya, banyaknya eceng gondok yang tumbuh di sungai yang dangkal sebagai pemicu utama terjadinya banjir. Oleh sebab itu dalam waktu dekat ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk segera melakukan normalisasi sungai. 

Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto sudah melakukan berbagai upaya untuk masyarakat yang terdampak banjir. 

"Mendirikan posko pengungsian, terus dapur umum sudah, pembagian makanan sudah, MCK, tim kesehatan, kita mempersiapkan semua dan memperbaiki salah satunya mengambil eceng gondok di sungai," pungkasnya. (**)

Editor Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow