Jelang 2025, Angka Pengangguran di Kota Batu Turun saat IPM Cenderung Naik
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menerima laporan terbaru dari BPS Kota Batu pada Ahad (1/12/2024).
KOTA BATU, SJP – Menjelang tutup tahun anggaran 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mampu menurunkan angka pengangguran. Bahkan di saat bersamaan, Pemkot Batu mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Fakta itu dapat dilihat melalui data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada Agustus 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Batu mengalami penurunan sebesar 3,63 persen. Dengan demikian, dari setiap 100 orang angkatan kerja, hanya sekitar 3-4 orang yang menganggur.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengaku menerima laporan terbaru dari BPS Kota Batu pada Ahad (1/12/2024). Pencapaian itu diyakini karena bangkitnya sektor pariwisata. Sehingga mendorong terciptanya lapangan kerja di bidang akomodasi, restoran, perdagangan, dan transportasi.
Dalam data tersebut diuraikan, penurunan TPT pada Agustus 2024 terjadi pada laki-laki dan perempuan. Penurunan TPT pada kelompok laki-laki lebih signifikan. Yaitu 1,70 persen poin. Sedangkan pada kelompok perempuan sebesar 0,29 persen poin.
“Meski begitu, data menunjukkan, TPT perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Terutama karena banyak perempuan yang memilih peran domestik. Namun, ini tetap mencerminkan keberhasilan Kota Batu dalam mengurangi angka pengangguran secara umum,” jelasnya.
Selain itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Batu mengalami penurunan sebanyak 5,46 persen poin. Sehingga, TPAK Kota Batu saat ini sebesar 73,53 persen. Meski begitu, penurunan ini dikaitkan dengan dinamika penurunan jumlah penduduk bekerja sebesar 6.000 orang lebih, yang diimbangi dengan penurunan jumlah pengangguran sebanyak 1.484 orang.
Peningkatan juga terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Batu di tahun 2024. Kini, IPM Kota Batu sebesar 79,69. Meningkat 0,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dimensi penyusun IPM mencatatkan pertumbuhan positif. Mulai dari umur panjang, hidup sehat, pengetahuan, hingga standar hidup layak.
Pendukung utama peningkatan IPM yaitu percepatan pertumbuhan standar hidup layak. Angkanya mencapai 4,56 persen dari tahun sebelumnya. Indikator lainnya, seperti Umur Harapan Hidup (UHH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).
“Meskipun pertumbuhannya melambat, tetapi berkontribusi pada peningkatan keseluruhan,” imbuh Aries.
Diketahui, sejak tahun 2020 lalu, pembangunan manusia di Kota Batu telah berada di level yang cukup tinggi. Selama periode 2020–2024, IPM Kota Batu mengalami peningkatan konsisten. Hal itu mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Aries berharap, kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat terus diperkuat untuk menekan angka pengangguran lebih jauh serta mempercepat peningkatan IPM.
“Tujuan kita adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menjadikan Kota Batu sebagai pionir penurunan pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur,” pungkasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?