Memilukan, Ribuan Warga Kota Mojokerto Rumahnya Terendam Banjir
Ratusan warga mengungsi ke sejumlah tempat. Mulai dari masjid, gereja, hingga balai desa dan kelurahan
KOTA MOJOKERTO, SJP - Beberapa wilayah di Kota Mojokerto terendam banjir. Akibatnya, sebanyak 2.859 jiwa di 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Prajurit Kulon harus rela rumahnya terkepung air.
Data yang dihimpun di lokasi, banjir terparah terjadi di Kelurahan Mantikan. Di daerah Cakbar tercatat sebanyak 900 jiwa terdampak banjir.
Selanjutnya, di daerah Balong Cangkring 2, tercatat sebanyak 529 jiwa. Kemudian di daerah Balong Cangkring 1 tercatat 80 jiwa dan di daerah Pulokulon tercatat 100 jiwa terdampak banjir.
Selain itu, Kelurahan Blooto juga terdampak banjir cukup parah. Di daerah Trenggilis, tercatat sebanyak 505 jiwa. Sementara di daerah Blooto, warga terdampak banjir sebanyak 45 jiwa.
Di Kelurahan Prajurit Kulon, ada dua lingkungan yang terdampak. Yakni di daerah Jayeng sebanyak 360 jiwa dan di daerah Prajurit sebanyak 340 jiwa.
Pantauan di lokasi pada Rabu (11/12/2024) siang, ketinggian banjir rata-rata mencapai lutut orang dewasa. Tampak personel gabungan dibantu relawan melakukan evakuasi di sejumlah titik yang dinilai rawan.
Ada sebanyak 6 titik pos komando (posko) pengungsian yang sudah didirikan. Yakni di masjid, gereja, rumah susun (rusun), balai RW dan lokasi dataran tinggi. Sejumlah petugas gabungan masih bersiaga untuk memantau debit air dan melakukan evakuasi.
"Enam titik pengungsian tersebut akan lebih dioptimalkan mulai Selasa tadi malam. Karena warga tidak bisa menggunakan rumahnya untuk istirahat malam,” ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kota Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, Rabu (11/12/2024).
Hingga saat ini, belum terkonfirmasi jumlah pengungsi di enam titik lokasi pengungsian tersebut. Namun, Dodik menyebut, masih banyak warga yang bertahan meski rumahnya terendam.
"Ada juga lansia yang belum bersedia dievakuasi. Sehingga petugas terus siaga melakukan pemantauan," ujarnya.
Guna mengantisipasi munculnya penyakit yang menimpa warga terdampak, pihaknya memaksimalkan peran tim medis untuk melakukan pemeriksaan.
Bahkan, meski sudah disediakan sejumlah obat-obatan di posko kesehatan, saat ada yang terdiagnosis sakit, langsung dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit terdekat.
Secara intens pihaknya memantau kelompok rentan yang terdampak banjir. Seperti lanjut usia (lansia), orang sakit, ibu hamil, ibu setelah melahirkan dan anak-anak.
Sementara untuk posko penanggulangan bencana dan dapur umum, dipusatkan di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?