Disperta KP Sampang Tegaskan Alokasi Pupuk Subsidi sesuai Kebutuhan Petani

Jatah pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang telah disesuaikan dengan jumlah kebutuhan petani. Hal itu yang membuat rancu jika pupuk bersubsidi di lapangan langka.

10 Dec 2024 - 15:45
Disperta KP Sampang Tegaskan Alokasi Pupuk Subsidi sesuai Kebutuhan Petani
Petani sedang menyaring padi untuk bibit musim tanam padi tahun ini di Desa Panyerangan, Kecamatan Pangarengan (Fadil/SJP)

SAMPANG, SJP - Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani di Kabupaten Sampang perlu pengawasan ketat. Sebab, informasinya pada musim tanam tahun 2024, ketersediaan pupuk langka.

Ihwal pupuk bersubsidi di Sampang secara konsisten dikawal oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Fakta Jatim Sampang.

Hakim, selaku ketua Fakta Jatim mengatakan, realisasi pupuk bersubsidi sangat perlu pengawasan dari semua pihak. Terutama oleh Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) dan dinas terkait.

“Realisasi pupuk subsidi perlu ada pengawasan yang maksimal. Karena banyak rumor, petani tidak dapat pupuk subsidi sesuai HET (harga eceran tertinggi, red),” tandasnya, Selasa (10/12/2024).

Menurut Hakim, kasus pupuk bersubsidi di Sampang sangat sering terjadi. Bahkan terbaru, kasus penyelundupan pupuk ditangkap di Kabupaten Tuban. Kasus itu kini tengah ditangani oleh aparat penegak hukum (APH).

“Sebenarnya, ketersediaan pupuk di Sampang sudah cukup. Tapi ulah oknum yang membuat pupuk bersubsidi ini langka. Ini yang harus diperhatikan,” tegasnya.

Hakim memaparkan, pada musim tanam saat ini, keluhan petani yang disampaikan sudah banyak. Petani melapor tidak menerima pupuk subsidi. Sehingga harus membeli pupuk dengan harga nonsubsidi. Yakni Rp200 ribu.

“Persoalan pupuk ini rata-rata terjadi di semua kecamatan di Sampang. Jadi ini harus ada penanganan serius. Apalagi ada aturan terbaru dari presiden terkait penyaluran pupuk ini,” ungkapnya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono menyampaikan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi telah dilakukan melalui petugas yang sudah ada di lapangan.

“Jika ada petani belum masuk data, silakan sampaikan. Biar nanti oleh petugas dicek kebenarannya,” sarannya, Selasa (10/12/2024).

Pihaknya mengklaim, ketersediaan pupuk subsidi di Sampang sudah memenuhi kebutuhan petani. Harga pupuk subsidi sudah sesuai HET. Yakni per karung seharga Rp112.500 untuk pupuk jenis Urea.

“Ketersediaan pupuk di Sampang ini sesuai kebutuhan petani. Artinya, jika mengacu pada jumlah pupuk, tidak ada petani yang kekurangan. Jadi, saya bingung juga jika ada petani kesulitan dapat pupuk,” ujar Suyono. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow