FKN ke-7, Padukan Cita Rasa Terbaik Tembakau dan Kopi Bondowoso

BONDOWOSO, SJP - Festival Kopi Nusantara (FKN) ketujuh yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), tahun 2024 tampil berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Digelar sejak 25-27 Oktober 2024, kali ini tidak hanya kopi saja yang menjadi tematik dalam kegiatan tahunan ini. Ada tembakau yang disandingkan dengan nikmat kopi asli Bumi Ki Ronggo, di Alun-alun Bondowoso.

Ada berbagai kegiatan dalam Festival Tembakau dan Kopi Nusantara kali ini. Diawali dengan lomba melinting tembakau yang diikuti jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga sekelas camat dan staf, pada siang harinya.

Di malam harinya, dilanjutkan dengan lomba Cup Taste Coffee, Fashion Show Batik dan lomba merajang tembakau, yang pertama kali dilombakan dan digelar bersamaan dengan Festival Kopi Nusantara ke-7 ini.

Untuk lomba melinting tembakau, peserta diberi waktu selama 3 menit untuk melinting tembakau rajang halus. Peserta yang paling banyak melinting dan paling rapi, dinobatkan sebagai juaranya.

Khusus untuk lomba Cup Taste Coffee sendiri, diikuti oleh sejumlah pecinta kopi dari berbagai wilayah. Mulai dari Sidoarjo, Bondowoso Jember, Kediri, Ngawi, serta Kendal.

Sedangkan untuk lomba merajang tembakau, peserta tercepat dan presisi mendapat nilai tertinggi. Kegiatan berbagai lomba ini, tampak menarik dan mendapatkan apresiasi dari para pecinta kopi dan tembakau linting.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, Hendri Widotono, menjelaskan, lomba-lomba ini merupakan bagian dari branding kopi dan tembakau di Bondowoso. Agar mampu menggeliatkan para petani tembakau dan kopi asli Bumi Ki Ronggo.

"Selama ini, tembakau sendiri merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Bondowoso. Bahkan, dalam logo Kabupaten Bondowoso pun ada gambar tembakau. Itu artinya adalah tanaman emasnya Bondowoso," ucapnya, Jumat (25/10/2024) malam.

Sementara terkait kopi, kata Hendri, berbagai lomba yang dilaksanakan ini untuk menggeliatkan sektor hulu. Ini juga menjadi sarana untuk membranding kopi terbaik yang ada di Kabupaten Bondowoso.

"Jadi kita yang di hilir ini untuk menarik yang di hulu," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian