Terjadi Pelambatan Penurunan Kemiskinan di Kota Malang
Tingkat kemiskinan Kota Malang terendah ke-2 dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur
MALANG, SJP—Terjadi pelambatan penurunan kemiskinan di Kota Malang melihat angka kemiskinan di kota tersebut pada 2023.
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menegaskan pada 2023, tingkat kemiskinan Kota Malang menurun menjadi 4,26% (atau 37.780 penduduk miskin) dari sebelumnya 4,37% pada 2022.
“Tingkat Kemiskinan Kota Malang terendah ke-2 dari 38 kab/kota di Jawa Timur,” ujarnya, Rabu (1/11/2023).
Namun jika dicermati lebih dalam, kata dia, terjadi perlambatan penurunan kemiskinan.
Pembangunan Kota Malang dengan kekuatan APBD lebih dari Rp2 triliun, dia menegaskan, hanya mampu menurunkan 0,11% penduduk miskin atau tidak sampai 7.800 penduduk miskin dalam setahun.
Hal ini menjadi catatan penting terkait pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Fakta ini juga semakin membuktikan bahwa tingkat kemiskinan di Kota Malang masuk pada fase kemiskinan ekstrem, dimana hal ini butuh asymmetric policy dan pendekaan yang berbeda.
Menjaga stabilitas harga, menurut dia, merupakan faktor yang penting agar tidak terjadi kenaikan garis kemiskinan, karena penguatan bantalan daya beli akan sia-sia jika tergerus oleh inflasi.
Langkah jangka pendek untuk memmberantas kemiskinan ekstrem ini adalah dengan berbagai inovasi perlindungan sosial, khususnya untuk penduduk miskin yang masuk kategori lansia.
Pemetaaan lebih detail terkait struktur kemiskinan menjadi kunci untuk kebijakan dalam penyeselesaian kemiskinan ekstrem. Pendekatan penyelesaian kemiskinan akan berbeda antara kemiskina npada usia produktif dengan kemiskinan pada usia nonproduktif.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, kemiskinan di Kota Malang PADA 2023 mengalami penurunan sebesar 0,11 persen poin menjadi 4,26%.
Pendorong penurunan kemiskinan Kota Malang pada 2023, yakni pulihnya kondisi ekonomi pasca pandemi Covid19, konsern pemerintah Kota Malang terhadap perkembangan ekonomi kreatif, realisasi penyaluran BPNT yang tepat sasaran, program Pengentasan Kemiskinan Pemerintah Kota Malang yang tepat sasaran.
“Strategi mengurangi penurunan kemiskinan, maka perlu memperhatikan dari data kemiskinan BPS sinyal. Dan perlu diperldalam karena diperlukan data mikro mengenai target siapa dan di mana mereka yang disebut miskin. Kunci penanganan, yakni update, tepat sasaran, sinergitas, dan kolaborasi,” ucapnya. (*)
Editor: Choirul Anam
What's Your Reaction?