Bupati Yuhronur : Harlah Muslimat NU Dorong Penurunan Stunting di Lamongan
Perayaan harlah Muslimat NU di Lamongan bukan hanya menjadi ajang untuk merayakan sejarah dan prestasi organisasi, tetapi juga sebagai momentum untuk membangun kesadaran dan partisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan keluarga serta mengatasi masalah kesehatan masyarakat seperti stunting.
Kabupaten Lamongan, SJP - Peringatan hari lahir (harlah) Muslimat Nahdatul Ulama (NU) di Kabupaten Lamongan menjadi momen penting untuk membangun ketahanan keluarga.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menghadiri perayaan harlah yang diadakan pagi ini di Lamongan Sport Center, Jum,at ( 26/1/2026)
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu tekankan salah satu upaya penting dalam membangun ketahanan keluarga adalah dengan turunkan angka stunting di Indonesia, terutama di Lamongan.
Dia tegaskan pentingnya peran aktif semua pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat seperti Muslimat NU, serta masyarakat secara keseluruhan dalam mengatasi masalah stunting ini.
Ketua Muslimat NU Kabupaten Lamongan, dalam kesempatan tersebut, juga sampaikan komitmennya untuk turut berperan dalam program-program pencegahan stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga di wilayah mereka.
Perayaan harlah Muslimat NU di Lamongan bukan hanya menjadi ajang untuk merayakan sejarah dan prestasi organisasi, tetapi juga sebagai momentum untuk membangun kesadaran dan partisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan keluarga serta mengatasi masalah kesehatan masyarakat seperti stunting.
“Sesuai dengan tema yang diangkat pada harlah tahun ialah Membangun Ketahanan Keluarga untuk Menguatkan Ketahanan Nasional. Menurunkan angka stunting masuk didalam tugas membangun ketahanan negara. Ibu-ibu mari deklarasikan diri panjenengan semua untuk menurunkan angka stunting sebagai wujud kontribusi pada penguatan ketahanan nasional,” tutur Pak Yes saat sampaikan sambutan.
Selanjutnya orang nomor satu di Kota Soto ini sampaikan angka stunting yang ada di Lamongan pada 2022 memang masih berada pada angka 27,5% atau 2.900 kasus stunting.
Sedangkan pada 2023 masih menunggu paparan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Namun diyakini akan turun atau mampu capai target yang telah ditetapkan pemerintah pusat tahun 2024 yakni 14 persen.
Hal ini karena Kabupaten Lamongan sudah maksimalkan kolaborasi untuk turunkan stunting melalui ragam program inovasi.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
Ia sampaikan bahwa sebagai muslimat harus berkontribusi penuh dalam mencetak generasi bangsa, terlebih menghadapi Indonesia Emas 2045.
Untuk bisa menjadi pembimbing generasi yang unggul, muslimat NU diminta terus membangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah insaniyah, dan lainnya.
“Saya ucapkan selamat harlah kepada muslimat NU yang 78. Jadilah perempuan yang kuat dan makmum yang selalu patuh. Seperti yang tersirat dalam Surat Annisa ayat 9 bahwa hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. Mari jadi muslimat yang mampu menjadi pagar penguat keluarga dan negara,” kata Khofifah.
Hadir untuk mengisi pengajian, ulama kondang asal Jogjakarta Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman menuturkan Indonesia memiliki muslimat NU yang patut dipertahankan.
Seperti misi yang dibawa Nahdatul Ulama ada 2 yakni misi keagamaan dan kedua adalah misi kebangsaan dimana dalam situasi serba kompleks era ini diharapkan muslimat NU mampu untuk tetap menyebarkan aswaja dan meneguhkan komitmen kebangsaan.(*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?