BPBD Ungkap Dampak Akibat Tanah Gerak di Jombang, 12 KK Harus Mengungsi

Kabupaten Jombang, SJP - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang mengungkap dampak dari kejadian tanah gerak di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam pada Kamis 7 Maret 2024.

Gerakan tanah pemicu retakan tanah penyebab 11 rumah pada zona merah mengalami rusak berat. Sementara 11 rumah lainnya di lokasi zona kuning terganggu akses jalan. 

Akses jalan penghubung dusun pada wilayah dusun Jumok terputus. Selain itu, jaringan listrik di pemukiman juga padam. 

"12 kepala keluarga dan 34 jiwa yang terdampak mengungsi ke rumah tetangga dan saudaranya," ungkap Kepala BPBD Jombang, Bambang Dwijo Pranowo lewat pesan diterima wartawan, Jumat (8/3/2024). 

Berdasar kronologi yang dihimpun, Bambang menyampaikan pada malam tanggal 6 Maret 2024 pukul 23.00, terjadi hujan deras berdampak pelebaran retakan tanah di lokasi Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang. 

Baru pada tanggal 7 Maret 2024, sekitar pukul 01.30 WIB curah hujan semakin deras, barakibat pergeseran lapisan tanah yang berimbas terjadinya kerusakan pada bangunan rumah warga. 

Pihaknya menerima laporan dari berbagai pihak dan segera menerjunkan tim untuk melakukan upaya penanganan. 

"Melakukan aktifasi posko, pendirian tenda pengungsi di Balai desa sambirejo dan mendirikan Pos Aju pada Dusun Sumberlamong, Desa Sambirejo," terangnya. 

Kondisi terkini dilokasi terjadinya tanah gerak sebanyak sebelas rumah tidak layak untuk ditempati. Petugas sudah memberikan safety line. 

"Sementara untuk warga tedampak pada zona merah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangga," tandasnya. (**) 

Editor: Rizqi Ardian