Banyak Proyek Molor, Legislatif Kota Malang Ancam Sidak

Kota Malang, SJP - Banyaknya proyek yang molor dengan penyelesaian tidak sesuai schedule buat legislatif Kota Malang geram.

Pasalnya, proyek yang gunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tersebut diharapkan dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang Ahmad Wanedi katakan, semua proyek yang ada di Kota Malang itu dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Pada prinsipnya, semua proyek di Kota Malang itu harus tepat waktu, tepat mutu, dan tepat fungsi, itu yang komisi C DPRD minta," ucap pria yang juga Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Malang, saat dihubungi SuaraJatimPost.com, Kamis (30/11/2023).

Wanedi katakan Komisi C DPRD Kota Malang bakal lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa titik pekerjaan proyek yang dinilai kurang berprogres, mengingat telah mendekati akhir tahun.

"Jika ada yang progres terlambat, akan kami sidak, disitu diketahui penyebab keterlambatannya," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam pemberitaan sebelumnya, DPUPRPKP Kota Malang telah lakukan pemanggilan beberapa penyedia jasa konstruksi, baik yang kerjakan gedung maupun drainase yang mengalami keterlambatan dalam progres pekerjaannya.

Namun, ada satu proyek yang berdasarkan dokumen kontrak kerja telah berakhir pada Rabu (29/11/2023) kemarin.

Proyek tersebut belanja konstruksi rehabilitasi sedang gedung negara sederhana rehab kantor Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

Berdasarkan laman LPSE, proyek rehabilitasi gedung tersebut memiliki nilai pagu sebesar Rp 1.341.395.011,01 dan dikerjakan oleh CV Reksa Abadi, yang beralamatkan di Puncak Buring Indah, E3/12 A, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.

Akan tetapi, CV Reksa Abadi ternyata saat ini juga sedang kerjakan proyek revitalisasi pasar Kebalen di Jalan Zainal Zakse, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang.

Dalam proyek revitalisasi pasar Kebalen tersebut, CV Reksa Abadi miliki progres pekerjaan yang masih kurang dari schedule yang telah ditetapkan oleh konsultan perencana.

Bahkan, terlihat di lokasi proyek, para pekerja tidak mengenakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).(*)

editor: trisukma