WBP Lapas Pasuruan Terus Berkarya Dengan Seni Batik Ecoprint

Kepala Lapas II B Ma'ruf Prasetyo Hadianto saat ditemui pada Senin (29/7/2024) mengatakan pembinaan kemandirian adalah sebuah pembinaan bakat atau keterampilan agar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dapat kembali berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.

29 Jul 2024 - 18:30
WBP Lapas Pasuruan Terus Berkarya Dengan Seni Batik Ecoprint
Warga Binaan Lapas IIB Pasuruan menunjukkan kreatifitasnya dalam seni batik ecoprint (foto isbi /SJP)

Kota Pasuruan, SJP — Lapas Kelas IIB Pasuruan, terus melakukan upaya pembinaan dengan meningkatkan kreativitas dan keterampilan warga binaan, satu di antaranya kegiatan pelatihan membatik ecoprint.

Keberhasilan mereka dalam mengembangkan batik ecoprint tidak hanya meningkatkan keterampilan seni tekstil, tetapi juga membangkitkan semangat dan membuka peluang baru bagi mereka di masa depan.

Kepala Lapas II B Ma'ruf Prasetyo Hadianto saat ditemui pada Senin (29/7/2024) mengatakan, pembinaan kemandirian adalah sebuah pembinaan bakat atau keterampilan agar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dapat kembali berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab. 

"Kami sangat bangga dengan hasil karya para warga binaan, mereka telah menunjukkan dedikasi dan bakat luar biasa dalam menciptakan batik ecoprint yang indah dan berkualitas," jelasnya.

Ma'ruf juga menambahkan karya batik ecoprint ini dihasilkan melalui proses yang unik dan ramah lingkungan. Dedaunan dan bahan alami lainnya digunakan untuk menciptakan motif pada kain, menghasilkan corak yang unik dan tak terduga.

"Batik ecoprint atau ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana, namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu," lanjutnya.

Sehingga dengan kegiatan membatik, Lapas Pasuruan terus mendorong dan mendukung para warga binaan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka.

Dengan pelatihan dan pembinaan yang tepat, diharapkan mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal yang memadai untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow