Mensos Janji Bantuan Rumah Rusak dan Pemprov Urai Penyebab Banjir Mojokerto
sudah sepekan banjir di Mojokerto, Saifullah Yusuf menjelaskan, dalam penanganan bencana yang pertama adalah evakuasi, kemudian tahap kedua adalah penyaluran logistik dan shelter atau tempat pengungsian, selanjutnya adalah tahap rehabilitasi.
MOJOKERTO, SJP – Banjir di Desa Tempuran dan Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto genap sepekan. Kunjungan Menteri Sosial (Mensos) Repubik Indonesia (RI) Saifullah Yusuf didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono sedikit membawa angin segar bagi masyarakat atas solusi usainya bencana ini.
Sebelumnya, korban banjir di Desa Tempuran hanya bisa pasrah dan tak tahu lagi harus mengadu kemana. Bagaimana tidak, dua dusun di Desa Tempuran seperti kampung yang mati ditinggalkan penghuni, tidak ada aktivitas produktif bahkan tidak ada listrik.
Saat berada di pos komando (Posko) kantor Desa Ngingasrembyong, Menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan, jika banjir di dua desa Kabupaten Mojokerto ini perlahan surut. Walau air masih menggenangi isi rumah, debit air dipastikan turun dari hari sebelumnya.
“Syukur alhamdulillah di sini sudah surut, sebelumnya sampai 4.000 pengungsi, sekarang tinggal 1600,” ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode itu saat diwawancarai, Jumat (14/11/2024) di Posko sekaligus dapur umum di kantor Desa Ngingasrembyong, Mojokerto.
Di hadapan sejumlah wartawan, dia bilang akan melayani pengungsi dengan baik, bahkan dirinya berusaha meyakinkan masyarakat bantuan akan datang berlimpah, baik dari pemerintah maupun dari relawan masyarakat.
Saifullah Yusuf menjelaskan, dalam penanganan bencana yang pertama adalah evakuasi, kemudian tahap kedua adalah penyaluran logistik dan shelter atau tempat pengungsian selanjutnya adalah tahap rehabilitasi.
Di dalam rehabilitasi ini tertuju pada pemulihan pasca bencana terhadap korban bencana, mulai dari rumah rusak, bahkan santunan.
“Rehabilitasi untuk melakukan dukungan pada rumah yang berdampak, ada untuk rumah rusak sedang, rusak ringan, ada standartnya semua itu. Santunan juga bisa kita sediakan,” tandas politisi yang juga menjabat sebagai Sekjen PBNU ini.
Pemprov Beberkan Biang Kerok Banjir Hingga Solusi
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membeberkan penyebab utama yang menjadi banjir tahunan tersebut tetap langgeng terjadi. Dia katakan bahwa persoalan itu terjadi di dua kabupaten yang berdampingan, yakni Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto.
Banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang dengan banjir yang terjadi di Desa Ngingasrembyong dan Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto disebut mempunyai penyebab yang sama.
Persoalannya berada di dam atau pintu air sipon yang berlokasi di Desa Ngingasrembyong ini dinilai kurang maksimal dan sungainya danagkal. Ditambah banyaknya sampah eceng gondok yang menumpuk sehingga terjadi penyumbatan aliran sungai.
“Karena bisa tadi lihat di dam sipon. Kedua, banyak sekali eceng gondok sudah diambil semua, tinggal dinormalisasi dari ujung, karena debit airnya sangat banyak dan itu sudah mulai dangkal,” kata Adhy saat diwawancarai di kantor Desa Ngingasrembyong, Jumat (14/12/2024).
Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas disebut sudah melakukan tindakan membersihkan kotoran yang menjadi penyumbatan aliran sungai.
“BBWS tadi sudah lihat dan sudah ada juga masuk eskavatornya, kita sama-sama menyelesaikan itu,” ujarnya.
Pihaknya memastikan saat ini sebanyak 3 pompa sedang bekerja menyedot air di pemukiman warga, sebagai antisipasi datangnya hujan dengan intensitas tinggi ia berencana akan menambah jumlah pompa.
“Tadi saya sudah pastikan tiga pompa sedang bekerja untuk mengeluarkan, kita tambah lagi kelihatannya karena hujan masih akan terus, paling tidak setelah ini surut tetap dua pompa ditinggal disini,” kata dia.
Dia meyakini persoalan banjir bisa diselesaikan dengan kerja sama dengan berbagai pihak, namun tahapan selanjutnya adalah rehabilitasi pasca bencana. Pihaknya dalam dekat ini akan segera melakukan rapat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas bantuan kedaruratan, sekaligus rekontruksi rehabilitasi pasca bencana yang terjadi di dua kabupaten ini.
“Tinggal kami fikirkan pasca bencananya, dan sambil BNPB akan datang hari selasa akan kita rapatkan semua untuk kabupaten kota untuk mendapatkan bantuan kedaruratan dan rencana rekontruksinya itu seperti apa,” pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?